Nur Ahmad Syaifudin
Nur Ahmad Syaifudin
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pepatah ini mungkin dirasakan Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, melihat anak pertamanya yang gemar membaca buku. Persis dirinya saat masih usia muda dulu.
Menurut ayah tiga anak itu, saat dirinya masih duduk di bangku SMA sampai mahasiswa, sekitar tahun 1980-an kala itu, karena kesukaannya membaca buku. Dalam sehari bisa sampai dua buku habis ia baca.
“Buku apa saja. Tidak ada buku yang khusus. Yang penting saat itu baca buku yang banyak jadi topik pembicaraan. Saya baca buku agar bisa tahu masalah yang ada,” komentar pria 56 tahun itu, saat hadir dalam pembukaan ruangan cafe baca milik Dinas Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo.
Jika sudah baca buku di rumah, lanjutnya, bisa seharian penuh. Ia merasa nyaman, karena saat ia baca buku tersebut, di luar rumahnya, sekitarnya saat itu masih banyak pohon-pohon rindang dan angin yang semilir. “Sampai tidak terasa kalau baca buku seharian. Apalagi saat saya baca buku itu, makanan dan minuman juga saya bawa sekalian di luar rumah,” kenangnya.
Meski serius membaca buku, namun pengakuan warga Desa Janti Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo itu, dirinya tetap bersedia membantu orang tua apabila dipanggil. Walaupun dirinya saat itu termasuk seorang kutu buku, namun teman-temannya tidak sampai mengolok-ngolok dirinya. Karena apabila sudah diluar rumah, ia tidak lagi terlalu kelihatan sebagai seorang kutu buku.
Pria penghobi jogging itu terus terang, saat ini ditengah kesibukannya yang super padat, tidak sempat lagi membaca buku. Ia sebenarnya merasakan sangat ketagihan membaca buku seperti dulu. “Saat ini saya dapat informasi kalau pas lihat televisi, lihat di HP, atau dapat informasi dari istri saya,” katanya.
Pria yang juga menjadi Ketua Kwarcab Pramuka Sidoarjo itu mengajak semuanya kalau kegemaran membaca buku itu sangat perlu. “Siapapun. Saya bisa bicara ini, kapasitas sebagai orang tua yang pernah mengalami. Juga kapasitas saya sebagai pemimpin daerah yang wajib mengajak warganya untuk gemar membaca buku. Sebab dari buku pasti akan bisa membuka cakrawala pikir kita agar menjadi luas,” katanya. [kus]
