Sejahterakan Petani Ikan, Rencanakan Produksi Pakan Ikan Mandiri

Petani IkanKab Malang, Bhirawa
Hasil produksi budidaya ikan di wilayah Kabupaten Malang sangat melimpah. Salah satunya adalah karena ketersediaan pakan ikan. Melimpahnya budidaya ikan yang diproduksi petani,  Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Malang berniat untuk memproduksi pakan sendiri.
Kepala DKP Kabupaten Malang M Nasri, Minggu (17/4), kepada sejumlah wartawan mengatakan  membuat pakan untuk kebutuhan budidaya ikan, baik itu ikan air tawar atau ikan laut, akan  bernilai ekonomis, mengingat pakan ikan dipasaran saat ini cukup mahal, sehingga dengan memproduksi pakan sendiri, secara otomatis akan lebih murah.
“Konsep membuat pakan ikan sendiri, saat ini sedang kami pikirkan,” ujarnya.
Memproduksi pakan ikan jelasnya, akan dilakukan  secara mandiri sebagai program prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok budidaya ikan sekaligus meningkatkan hasil produksi ikan para petani. Sehingga pihaknya akan mengupayakan pengadaan alat berupa mesin pembuat pakan. Namun, mesin untuk produksi pakan ikan nantinya, akan didesain secara sederhana.
“DKP juga siap menggandeng pihak perguruan tinggi dan SMK dengan basis teknologi permesinan seperti kelautan dan perikanan. Karena dengan mengandeng dua lembaga pendidikan tersebut, maka diharapkan mesin yang akan kita buat bisa maksimal. Meski dibuat secara sederhana, tapi hasilnya nanti tak kalah dengan produksi pabrikan,” terang Nasri.
Disebutkan, alat pembuat pakan atau penepung ikan di pasaran sekarang harganya lebih kurang sebesar Rp 40 juta-Rp 60 juta per unit. Tapi jika mesin pakan ikan dibuat sendiri atau dirakit sendiri, harganya hanya sebesar Rp 20 juta-25 juta per unitnya. Sehingga untuk merealisasikan mesin tersebut, maka pihaknya akan mengajukan anggaran ke Kementerian Perikanan dan Kelautan. Dan disamping itu juga harus ada dukungan anggaran dari APBD. Pihaknya sudah mengusulkan anggaran melalui APBD sebesar Rp 240 juta.
Nantinya, Nasri melanjutkan, tiap kelompok petani ikan mendapatkan bantuan dua alat mesin. Dan tidak hanya bantuan mesin pembuat pakan ikan saja yang didapat petani, namun mereka juga akan mendapatkan pelatihan terkait pembuatan pakan ikan secara mandiri. “Sebenarnya, petani ikan sudah pernah mendapatkan bantuan mesin pembuat pakan ikan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, tapi mereka kesulitan mengoperasionalkan, sehingga alat tersebut kurang termanfaatkan,” akunya.
Jika bantuan mesin ikan lebih banyak, menurut dia,  maka diharapkan petani bisa memproduksi pakan ikan sendiri hingga 5.000 ton per tahun. Selain itu, petani ikan juga kita harapkan lebih kreatif. Sehingga bisa menekan biaya produksi, karena tepung atau serbuk pakan ikan yang dihasilkan harganya lebih murah dari pasaran.
“Idealnya petani ikan untuk produksi budidaya ikan maksimal 80 ribu ton per tahun. Sedangkan pada tahun lalu, produksi ikan tangkapan para nelayan meningkat dari 11.000 ton menjadi  11.700 ton. Dan untuk produksi budidaya ikan di tingkat petani dari 19.500 ton naik menjadi 20.400 ton ikan per tahun,” jelas Nasri.  [cyn]

Tags: