Sejak 2002, Masih Separuh Pembangunan JLS Tergarap

Ketua Komisi D DPRD Jatim, Kuswanto.

DPRD Jatim, Bhirawa
Pembangunan Jalur Pantai Selatan (Pansela) atau Jalur Lingkar Selatan (JLS) hingga kini belum juga tersambung. Jalan yang melintasi delapan Kabupaten di Jawa Timur dengan panjang 684 kilometer ini menjadi pekerjaan besar yang harus dituntaskan.

Dari data yang dihimpun Bhirawa, wilayah Pacitan sepanjang 87,44 km tuntas. Wilayah Trenggalek sepanjang 39 km belum tuntas dari total 78 km. Wilayah Tulungagung sepanjang 34 km belum tuntas dari total 54 km.

Sedangkan wilayah Blitar sepanjang 52 km belum tuntas dari total 68 km. Wilayah Malang tinggal 9,4 km belum tuntas dari 134 km. Untuk wilayah Lumajang sudah tuntas keseluruhan dengan total 65,50 km. Wilayah Jember belum tuntas sepanjang 60 km dari total 88 km dan Banyuwangi tinggal 19 km dari total 106 km.

Ketua Komisi D DPRD Jatim, Kuswanto menjelaskan bahwa Komisinya berkeinginan pembangunan JLS segera dituntaskan. Sebab, daerah pesisir selatan sangat membutuhkan pengungkit perekonomian.

“Salah satu fasilitas yang dibutuhkan adalah infrastruktur jalan. Kita tahu disitu ada perencanaan jalan yang menembus jalan dari Banyuwangi hingga Pacitan,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (23/11) kemarin.

Oleh karenanya, Komisi yang membidangi pembangunan ini menggelar Rapat Sinergitas dengan mengundang Kementerian PUPR Dirjen Binamarga, Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim hingga pimpinan DPRD yang ada di delapan Kabupaten mulai Pacitan, Trenggalek, Blitar, Lumajang, Jember, Tulungagung, Malang, sampai Banyuwangi yang dilewati JLS.

“Pada saat Ultah Jatim 75 tahun menjadi catatan Komisi D. Ada pekerjaan besar yang belum diselesaikan yaitu JLS. Karena perencanaan ini dimulai sejak tahun 2002 silam, tapi sampai sekarang belum selesai,” ujarnya.

Dijelaskan Politisi Partai Demokrat ini, dari total 684 km, yang belum terselesaikan ada 301,18 km. Dan yang belum tertangani sama sekali sepanjang 214,70 km. “Yang di proses kali ini dananya dari Islamic Development Bank (IDB). Kami sendiri belum tahu ini nantinya hibah atau pinjaman, kami belum tahu. Mangkanya kami adakan rapat sinergitas,” terangnya.

Dana yang perlu disiapkan hingga JLS tuntas sekitar Rp 4,78 triliun. Kuswanto berharap pembangunan JLS bisa tuntas di tahun 2024. “Setelah saya telusuri lebih jauh anggaran dari mana masih belum bisa mendapatkan jawaban pasti. Ini adalah pekerjaan yang harus kita selesaikan,” pungkasnya. [geh]

Tags: