Sejak Lahir Alami Benjolan Besar di Wajah, Bayi Dua Bulan Butuh Operasi

Mohammad Solikin, bayi berumur dua bulan digendong neneknya membutuhkan bantuan dana untuk menjalani operasi benjolan di wajahnya. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Nasib bayi berusia dua bulan bernama Mohammad Solikin kurang beruntung. Putera pasangan suami istri (pasutri) Tohari-Siti Aisyah itu mengalami penyakit benjolan daging besar di bagian dahi wajahnya.

Untuk menyembuhkan penyakit tersebut, orang tua Mohammad Solikin mengetuk hati para dermawan, warga dan pemerintah agar ikut meyalurkan bantuan demi biaya bedah operasi.

Menurut Tohari, ayah Mohammad Solikin, sejak masa kehamilan ia yakin anak kesayangannya berkembang seperti bayi normal lainnya. Tidak akan ada gejala aneh apapun, pada wajah Mohammad Solihin. Keyakinan itu terasa hambar, saat anaknya lahir dengan wajah ditumbuhi daging besar.

“Saya juga tidak ada firasat apapun dengan Mohammad Solihin. Saya baru kaget setelah lahir, tahu tahu sudah ada daging besar tumbuh di bagian dahinya,” aku Tohari.

Masih kata Tohari, saat ini Solikin masih tinggal di Dusun Pesisir Selatan RT 01 RW 01 Gang I, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Benjolan di dahi anaknya belum tersentuh penanganan medis karena keluarga besar Solihin tercatat sebagai keluarga kurang mampu.

“Ya waktu baru pertama lahir benjolannya masih kecil, tetapi sekarang sudah berusia dua bulan bertambah besar. Mau operasi saya masih belum punya uang,” keluh Tohari saat ditemui di teras rumahnya.

Sementara itu Siti Aisyah, istri Solihin mengakui jika suaminya hanya bekerja sebagai seorang nelayan. Penghasilannya tidak menentu dan tidak cukup untuk membiaya hidup sehari-hari. Kata dia, untuk menutupi biaya operasi kini belum memiliki uang meski ia memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) namun tidak berlaku.

“Saya berharap kepada pemerintah, kalangan masyarakat atau para dermawan bisa membantu biaya operasi Muhammad Solihin,” harap Siti Aisyah.

Kata Siti Aisyah, adanya benjolan di dahi Mohammad Solihin kini semakin hari semakin membesar. Ia terus khawatir jika sudah besar akan berpengaruh pada pertumbuhan tubuhnya. Menurut Siti Aisyah, dirinya benar-benar dari keluarga yang kurang mampu dan tidak punya biaya untuk melakukan operasi anaknya.

“Ya saya sangat berharap ada uluran tangan dari donatur, pemerintah atau masyarakat untuk memenuhi biaya operasi. Apalagi pekerjaan suami saya hanya sebagai nelayan dan tidak cukup untuk membiaya operasi,” pungkas Siti Aisyah. (awi)

Tags: