Sejak Pandemi, 150 Nakes Terpapar Covid-19

Semua ruangan di Pemkab Situbondo disemprot cairan disinfektan oleh tim Satgas Covid-19, termasuk ruang IR dilantai II ikut disemprot. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Sejak virus corona menjadi pandemi mulai Maret 2020 lalu hingga awal Desember 2020 ini, sedikitnya ada 150 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Situbondo terpapar Covid-19. Jumlah itu tersebar luas di beberapa titik Kecamatan di Kabupaten Situbondo dan menimpa bidan sebanyak 30 orang; coas dokter gigi sebanyak 1 orang; dokter gigi sebanyak 5 orang; dokter internship sebanyak 2 orang; dokter sebanyak 15 orang dan fisioterapi sebanyak 1 orang.
Edy Suprapto, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo memaparkan, sejumlah nakes lain juga ikut terpapar virus corona sepanjang bulan Maret-Desember 2020. Diantaranya, sebut Edi Suprapto, tenaga gizi sebanyak 1 orang; perawat sebanyak 70 orang; promosi kesehatan (promkes) sebanyak 2 orang; analis kesehatan (PNS) sebanyak 1 orang; bidan (PNS) sebanyak 10 orang; dokter (PNS) sebanyak 1 orang. “Sisanya ada perawat gigi (PNS) sebanyak 1 orang dan perawat (PNS) sebanyak 8 orang. Jadi total keseluruhan ada 150 orang nakes yang terpapar Covid-19,” jelas Edy Siprapto.
Disisi lain, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro mengatakan, belakangan ini ada peningkatan pasien Covid-19 di Situbondo. Sebagian pasien positif Covid-19 itu diketahui berasal dari tenaga kesehatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Dadang Aries Bintoro menegaskan, saat ini bahkan muncul klaster kesehatan di Kabupaten Situbondo. “Ya ada banyak tenaga kesehatan terpapar Covid. Mereka ada yang bekerja di Rumah Sakit Besuki, Asembagus dan rumah sakit rujukan seperti Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem dan Rumah Sakit Elizabeth,” beber Dadang.
Pria yang kini menjabat Kadis Kominfosan Kabupaten Situbondo itu menerangkan, secara persis hingga Kamis (3/12) jumlah detail belum dilihat, namun yang jelas ada tenaga kesehatan terpapar Covid-19 yang bekerja di beberapa Puskesmas. Dadang kembali menambahkan, bertambahnya pasien Covid saat ini, karena Satgas meningkatkan gerakan 3-T yaitu Testing, Tracing dan Treatment. “Disisi lain petugas juga intens memeriksa pasien yang tidak memiliki gejala. Misalnya saja pasien ISPA,” tandas Dadang.
Dadang menerangkan, dari seluruh tambahan pasien baru yang terkonfirmasi Covid-19, sebagian besar merupakan kluster keluarga. Oleh karena itu, pinta Dadang, ia berharap masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes). “Hingga kini kami terus intensif menggalakan sosialisasi 3M (memakai masker, menjaga Jarak dan mencuci tangan). Kami minta masyarakat ikut berperan aktif mensukseskan program ini,” pungkas Dadang. [awi]

Tags: