Sejumlah SDN di Tuban Nyaris Tak Miliki Anak Didik

Minarsih salah satu guru di SDN Kembangbilo II Kecamatan Tuban kota dengan telaten mengajari muridnya yang hanya terdapat 1 Siswa dikelas 1.

Kab.Tuban, Bhirawa
Pemandangan kegiatan belajar mengajar (KBM) Tahun Ajaran baru 2017 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kembangbilo II, Kecamatan Tuban kota tampak berbeda dengan yang lain. Jika di beberapa SDN dipenuhi banyak siswa-siswi, hal ini sebaliknya, sekolah yang berada di pinggiran kecamatan kota tersebut, hanya terdapat 1 (satu) siswa di kelas 1 dan di kelas 3 (tiga) hanya terdapat 2 orang siswa.
Kondisi minimnya siswa di SDN Kembangbilo II di Desa Kembangbilo  Kecamatan Tuban ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir. “Sedikit siswanya, sudah hampir lima tahun ini terjadi,” kata Minarsih, Guru kelas 1 SDN Kembangbilo II saat dikonfirmasi Bhirawa (20/7).
Menurut Minarsih, faktor minimnya siswa di tempat ia mengajar dikarenakan tidak ada sekolah taman kanak-kanak (TK) di sekolah tersebut. Jadi tidak ada jenjang pendidikan berkelanjutan, sehingga membuat orang tua enggan untuk menyekolahkan anaknya di SDN tersebut. “Jadi orang tua mereka enggan menyekolahkan anaknya di sini,” terang Minarsih (20/7).
Sementara itu, Eliminasi piatawati (6) siswi kelas 1 terlihat aktif mengikuti pelajaran yang diberikan oleh sang guru. Pelajar tersebut tidak menghiraukan tentang hal itu. Meski tidak memiliki teman sebangku di kelasnya, ia tetap senang dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. “Ini sedang belajar menulis,” kata gadis cilik ini.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Witono saat dikonfirmasi membenarkan minimnya murid yang diterima di SDN Kembangbilo II, dimungkinkan beberapa faktor yang mempengaruh minimnya siswa.
“Memang beberapa SD kita minim mendapatkan murid, kita akan adakan rembuk pendidikan bersama pihak-pihak terkait seperti UPTD Pendidikan, stake holder dan yang lainnya, dan akan mencari akar permasalahan, serta segara menentukan langkah-langkah ke depan untuk memutuskan,” kata Witono (20/7).
Dari data yang dapat dihimpun Bhirawa, minimnya murid juga terjadi pada sejumlah sekolah lain, di antaranya SDN Mojo Malang, SDN Sukorejo II, SDN Dagangan II Kecamatan Parengan yang hanya mendapatkan dua siswa. Sementara SDN Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, dan SDN Bejagung, yang hanya mendapat empat murid. Bahkan SDN Kaliuntu dan SDN Margorejo, pada tahun ajaran baru ini tidak mendapat satu murid pun. [hud]

Tags: