Sejumlah Sekolah di Kota Probolinggo Uji Coba PTM

Pembelajaran Tatap Muka di SDN Mangunharjo Kota Probolinggo. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Probolinggo dimulai Kamis (9/9) kemarin. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sudah mengeluarkan surat rekomendasi pelaksanaan PTM terbatas untuk SD dan SMP.
Dalam surat tertanggal 7 September Nomor 421/2208/425.103/2021 itu disebutkan, uji coba PTMT dilakukan mulai hari ini. Sampai 2 Oktober mendatang. Namun, di lapangan banyak sekolah yang memulai PTMT hari Senin depan.
Kabid Pendas pada Disdikbud Kota Probolinggo Siti Romlah, Kamis (9/9) menerangkan, uji coba PTMT memang bisa dimulai hari ini. Artinya, sekolah boleh melaksanakan PTMT sesuai dengan jadwal masing-masing.
“Mulai Kamis (9/9) hari ini (kemarin, red) sekolah dapat melaksanakan uji coba PTMT hingga 2 Oktober mendatang. Namun, jadwal pastinya diserahkan pada kebijakan tiap sekolah. Tetapi kami dapat konfirmasi kebanyakan PTM akan digelar Senin (13/9) depan,” terang Romlah -panggilannya.
Sebelum uji coba berakhir pada 2 Oktober, tim akan melakukan rapat koordinasi lanjutan. Sehingga dapat ditentukan keputusan berikutnya. Sebelum uji coba habis, akan dilakukan rapat koordinasi termasuk dengan tim satgas. Sehingga dapat diambil tindakan lanjutan.
Berdasarkan informasi di lapangan, sejauh ini sejumlah satuan pendidikan sudah siap PTMT. Di antaranya SDN Mayangan 1, SDN Sukabumi 10, SDN Mangunharjo 5, SD Kristen Aletheia Inklusi, SDN Kanigaran 3, SDN Kebonsari Kulon 1, SDN Sukoharjo 1, SD Kristen Syalom Education Center, SDB Kademangan 1, SDN Triwung Kidul 1, SDN Pilang 2, SDN Pohsangit Kidul 2.
Lalu, SDN Kareng Lor 1, SDN Sumber Wetan 1, SDN Jrebeng Lor 3, SD Tahfidz Bintangku, SDN Pakistaji 1, SDN Sumbertaman 1, SDN Kedungasem 1. Termasuk SMPN 1, 4, 7, 8, 10, SMP Taman Dewasa, SMP Al-Kholili, SMP Islam Azizah, SMP Riyadlus Sholihin.
Kepala SMPN 1 Kota Probolinggo Kamsi Arianto, Kamis (9/9) menuturkan, sekolahnya akan mulai PTMT Senin mendatang. Kini sekolah masih izin dan persetujuan dari orang tua atau wali murid. Serta menyiapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang harus dilaksanakan.
Demikian pula dengan ratusan lembaga pendidikan di Kabupaten Probolinggo, telah melaksanakan PTM. Tak hanya lembaga pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan (Dispendik), 325 lembaga di bawah naungan Kemenag Kabupaten Probolinggo juga melakukannya.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar, Kamis (9/9) mengatakan, pada prinsipnya lembaga pendidikan menyesuaikan dengan kebijakan Dispendik Kabupaten Probolinggo. Karenanya, ketika Dispendik mulai melakukan uji coba PTM, Kemenag juga melakukannya.
“Kami berkoordinasi, sebab memiliki tujuan yang sama di bidang pendidikan. Karenanya, saat ada kebijakan PTM, kami juga melakukannya,” jelasnya.
Menurutnya, persiapan yang dilakukan dalam PTM sama dengan yang dilakukan Dispendik. Diantaranya, kapasitas maksimal 50% untuk jenjang MI, MTs, dan MA. Sedangkan, untuk jenjang RA maksimal 33%. Para guru dan tenaga kependidikan sudah divaksin. Peserta didik yang akan melaksanakan pembelajaran diutamakan yang sudah melaksanakan vaksinasi bagi pelajar berusia 12-17 tahun. Ada 325 lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag yang melakukan PTM. Diantaranya 98 lembaga RA, 134 MI, 62 MTs, dan 31 MA.
Kemenag terus melakukan pengawasan, maka setiap hari ada tim yang melakukan pengawasan dan melaporkan kegiatan PTM. Prokes harus dilaksanakan dengan sebaik – baiknya. Untuk menjaga keselamatan peserta didik selama PTM.
Dispendik Kabupaten Probolinggo telah memulai PTM di 134 lembaga pendidikan. Meliputi 24 PAUD, 24 TK, 48 SD, dan 40 SMP. Lembaga lain masih menunggu hasil evaluasi berikutnya untuk melaksanakan PTM.
“Tetap sesuai rencana, 134 lembaga dari berbagai jenjang. Sejauh ini penerapan protokol kesehatan sudah baik dan pengawasan dilakukan secara ketat. Terus kami evaluasi, mudah-mudahan pekan depan bisa bertambah,” tambah Sekretaris Dispendik Kabupaten Probolinggo Edi Karyawan. [wap]

Tags: