Sekda Ninik Pimpin Rakor Penanganan Konflik Sosial

Sekda Ninik pimpin Rakor penanganan konflik social. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo drg. Ninik Ira Wibawati memimpin jalannya Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Konflik Sosial (PKS) yang berlangsung di ruang Command Center.

Didampingi Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani, Dandim 0820/Probolinggo Letkol ARH Arip Budi Cahyono, Kajari Hartono dan perwakilan dari Pengadilan Negeri, giat itu juga diikuti secara virtual oleh kepala Perangkat Daerah (PD), camat dan lurah se Kota Probolinggo.

Sekda mengingatkan bahwa dalam beberapa hari terakhir di beberapa kota di Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo, terjadi cuaca ekstrem hujan deras yang disertai angin kencang yang mengakibatkan terjadinya pohon tumbang di beberapa tempat.

Ia mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati apabila terjadi hujan yang disertai angin kencang lebih baik tak keluar rumah sampai hujan reda.

Ia berharap cuaca ekstrem tersebut tak mengganggu pengiriman barang-barang kebutuhan masyarakat khususnya sembako, sehingga berdampak pada melonjaknya harga yang dapat meresahkan masyarakat.

Ia juga berpesan pada lurah dan camat untuk lebih gencar menginformasikan update prakiraan cuaca pada seluruh warganya. Khususnya menghadapi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

“Seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung maupun hujan es. Perangkat Daerah terkait seperti BPBD, DLH, Dishub, DPUPR dan Satpol PP saya imbau untuk terus siaga, ya, menghadapi cuaca ekstrem tersebut,” kata Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Rabu (23/11).

Banjir merendam ratusan rumah di dua kelurahan wilayah Kota Probolinggo, yaitu Kelurahan Sumberwetan, Kecamatan Kedupok dan Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan.

Banjir terjadi akibat aliran sungai Legundi yang melintasi dua kelurahan itu meluap, sehingga merendam ratusan rumah yang berada di bantaran sungai.

Naiknya debit air di sungai Legundi dipicu akibat hujan lebat selama 5 jam yang mengguyur wilayah lereng Gunung Bromo. Menurut salah satu warga Kelurahan Sumberwetan Saifullah terjadinya luapan air hingga merendam pemukiman warga itu, sekitar pukul 18.00 Wib Minggu malam (20/11).

“Saya bersama warga lainya sempat ketakutan karena luapan air cukup tinggi. Naiknya air rata- rata seukuran dengkul orang dewasa,” ujar Saifullah.

Petugas BPBD Probolinggo Yudha mengatakan, selain faktor hujan lebat yang mengguyur wilayah Probolingo dan sekitarnya, faktor lainya karena banyaknya sampah di aliran sungai Legundi. Sehinga upaya pembersihan langsung dilakukan petugas.

“Itu karena saluran air yang tersumbat, sehingga air di sungai Legundi meluber. Kami langsung melakukan pembersihan air bisa tertampung,” ujarnya.

Kata Yudha, berdasarkan hasil laporan banjir yang merendam ratusan rumah ini, tidak menimbulkan korban luka maupun jiwa. Hanya saja banjir membuat arus lalu lintas di Kawasan perkotaan di Probolinggo lumpuh karena terendam air.

“Alhamdulillah tidak sampai menimbulkan korban jiwa,”paparnya. Hingga saat ini, belum diketahui jumlah kerugian material yang ditimbulkan, karena petugas BPBD Probolinggo masih terus melakukan pendataan.

“Yang jelas masih belum bisa dikalkulasi secara detail ya. Tapi diperkirkan kerugainya sampai puluhan juta, karena akibat banjir ini banyak perabotan rumah tangga milik warga yang rusak akibat terendam air,” tuturnya.

Sekda perempuan pertama itu mengapresiasi dan menyampaikan terima kasihnya pada anggota forkopimda, kepala PD di lingkungan Pemkot Probolinggo dan anggota Tim Terpadu PKS yang berkomitmen menjadikan Kota Probolinggo lebih hebat dan handal.

“Semoga rapat koordinasi ini menjadi media sinergi yang baik untuk mewujudkan Kota Probolinggo yang aman, tentram, damai dan sejahtera. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh elemen masyarakat yang ikut berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketentraman,” katanya.

Pada kesempatan itu, Sekda Ninik menyampaikan bahwa saat ini harga kebutuhan masyarakat khususnya harga sembako relatif stabil. Untuk menekan melemahnya daya beli masyarakat, ungkap sekda, Pemkot Probolinggo telah memberikan bantuan sosial pada masyarakat di 5 kecamatan berjumlah 8.043 KK yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Ia menambahkan, kasus aktif beberapa hari terakhir, patut menjadi perhatian dan kewaspadaan. Saat ini kita belum bisa dikatakan aman dari problem Covid-19, sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.

Berdasarkan data pantauan Covid-19 di kota Probolinggo per tanggal 21 November kemarin, tercatat kasus aktif ada sebanyak 13. “Untuk itu saya meminta masyarakat untuk mengedepankan protokol kesehatan. Selain itu, bagi masyarakat yang belum divaksin, agar segera datang ke fasilitas kesehatan untuk vaksin, agar meningkatkan proteksi terhadap peredaran Covid-19,” pesannya.

Selain itu, Sekda Ninik juga menyinggung perihal kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berlabuh menggunakan kapal pesiar berbendera Perancis di Pelabuhan Tanjung Tembaga.

Walaupun tak semua wisman tersebut melakukan city tour ke Kota Probolinggo, Sekda Ninik berharap, adanya kunjungan wisman ini akan berdampak pada roda ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang menjual produk-produk unggulan agar bisa dikenal di luar negeri, tambahnya. [wap.dre]

Tags: