Sekda Situbondo Imbau Optimalkan PPKM Skala Mikro

Sekda Syaifullah saat dikonfirmasi wartawan perihal program PPKM skala mikro Rabu (24/2). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Agar angka sebaran virus corona di Kota Santri Situbondo tidak semakin meluas, Sekda Syaifullah meminta Satgas Covid-19 dan elemen penting yang lain untuk mengoptimalkan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

Pasalnya, kata pria yang kini juga menjabat sebagai Plh Bupati Situbondo itu, progam PPKM mulai berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 di Situbondo.

Menurut Sekda Syaifullah, dalam beberapa hari ini, penyebaran Covid berhasil dikendalikan, karena jumlah pasien baru masih lebih banyak dari pasien yang dinyatakan sembuh.

Syaifullah mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi, PPKM skala mikro yang ada di enam desa dan tiga Kelurahan hasilnya cukup efektif.

“Meskipun ada tambahan pasien baru, namun jumlahnya tidak begitu siginifikan,” ujar mantan Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo itu, Rabu (24/2) kemarin.

Masih kata Syaifullah, dirinya patut bersyukur kebijakan PPKM di Situbondo hasilnya cukup bagus. Ini mengacu, tegas Syaifullah, dilihat dari evaluasi jajarannya yang menunjukkan penyebaran Covid tidak sampai meluas.

Sebaliknya, jelas Syaifullah, sejak PPKM diberlakukan 9 Februari 2021 lalu, jumlah pasien yang di rawat angkanya terus berkurang dan jumlah pasien sembuh terus bertambah. “Saat ini jumlah pasien yang dirawat tinggal 51 pasien saja,” ulas Syaifullah.

Angka 51 pasien itu, terang Syafullah, terdiri dari 19 pasien yang di rawat di rumah sakit, 31 pasien menjalani isolasi mandiri serta sisanya satu pasien menjalani isolasi di pusat karantina. Sedangkan jumlah total pasien meninggal sebanyak 174 pasien. Masih kata Syaifullah, indikasi lain dari keberhasilan PPKM dibuktikan dengan tidak ada pasien baru hari ini (kemarin). “Sedangkan pasien yang sudah sembuh bertambah 10 orang. Total pasien sembuh sebanyak 2. 094 orang dari jumlah total pasien positif 2. 319 pasien,” ulas Syaifullah.

Syaifullah kembali menambahkan, saat ini Satgas Covid-19 sedang fokus menghidupkan posko tingkat desa dan RT. Berdasarkan hasil rapat virtual beberapa waktu lalu, beber mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo itu, semua posko tingkat desa sudah dinyatakan siap untuk di hidupkan kembali.

Sebab keterlibatan Satgas Desa dan RT sangat efektif bagi kesinambungan pencegahan Covid-19. “Posko di 136 Desa dan Kelurahan sudah terbentuk dan tinggal menghidupkan saja. Kami juga mendapatkan laporan saat ini ada 33 RT yang membentuk posko Covid,” terang Syaifullah.

Syaifullah kembali menerangkan, dari 17 Kecamatan di Situbondo sebanyak tiga Kecamatan kini masih zona merah, tujuh Kecamatan masuk dalam zona oranye dan tujuh Kecamatan sisanya masuk zona kuning.

Disisi lain ada tiga Kecamatan yaitu Asembagus, Besuki dan Panarukan yang sebelumnya berada dalam zona merah, kini berubah menjadi zona oranye. Syaifullah mengakui saat ini masih ada tiga Kecamatan masuk zona merah yaitu Kecamatan Mangaran, Kecamatan Kota Situbondo dan Kecamatan Panji.

“Dari data yang ada, saat ini 3.338 RT se-Kabupaten Situbondo. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.329 RT masuk zona hijau dan 99 RT masuk zona Kuning,” pungkas Syaifullah. [awi]

Tags: