Sekjen Kementrian Desa Optimalkan Penggunaan DD di Trenggalek

Trenggalek Bhirawa
Sudah empat tahun perjalanan Dana Desa (DD) untuk mewujudkanl pembangunan di kawasan pedesaan, menurut hitungan saat ini sudah memasuki tahun kelima dalam mengimplementasikan undang undang No 6 tahun 2014 tentang dana desa,
Kali ini Warga Trenggalek mendapat anugrah pasalnya kedatangan tamu dar rombongan Kementrian Desa PDT dan Transmigrasi melakukan kunjungan kerja ke Trenggalek , yang dikemas dalam acara Talk Show di pendopo Manggala Praja Nugroho. selasa(5/3)
Diungkapkan Anwar Sanusi, yang menjabat sebagai Sekjen Kementrian desa PDT dan Transmigrasi hal ini merupakan momentum besar terkait pembangunan Pedesaan yang sudah menjadi komitmen pemerintah dan itu ditunjukkan dengan adanya DD dengan anggaran 257 trilyun sampai tahun 2019.
“Potensi penyelewengan pasti ada dari anggaran apapun bukan hanya DD,maka untuk meminimalisir penyelewengan DD kami akan mengembangkan pengawasan vertikal, pengawasan itu berupa pengawasan dari Inspektorat Daerah, Propinsi, dari BPK ( badan pengelola keuangan) juga dari KPK ( komisi pemberantasan korupsi) selain itu kita ada MoU dengan aparat penegak hukum juga kejaksaan,”tutur Sekjen.
Kata Anwar Sanusi ,maka dari itu kita kumpulkan para kejari di satu forum Kejaksaan dan Kemendes untuk memberikan pemahaman yang utuh, bagaimana kita melakukan tindakan yang perventiv agar penyelewengan itu tidak terjadi. Lebih lanjut yang kita optimalkan pengawasan dari masyarakat, untuk itu saya mempersyaratkan kepada seluruh kepala desa untuk memberikan informasi secara terbuka agar bisa diakses oleh siapapun terkait Dana Desa.
Di tempat terpisah Plt Bupati Trenggalek M.Nur Arifin menjelaskan perencanaan anggaran kawasan pedesaan ada 5 kawasan desa baru yang sudah kita riview dokumen perencanaan untuk kawasan pedesaan , kemarin pendekatannya memberikan suport dari desa ke desa untuk selanjutnya akan menunjuk satu lainya.
Arifin menjelaskan ,seperti halnnya kawasan Durenan, Pule, watulimo, panggul ,dan bendungan. Fokusnya beda beda untuk di Bendungan lebih ke agroforestri yang juga ada peternakan, kalau Durenan karena kawasan lebih Urban kita lebih mendukung aero sportnya, watulimo difokuskan desa wisata sedangkan di Panggul merupakan penghasil kelapa yang berpotensi industri yang luar biasa.(wek)

Tags: