Sekkab Kota Kediri-Polda Koordinasikan Jembatan Brawijaya

Menteri PUPR dan Sekkab RI saat meninjau jembatan Brawijaya.

Kota Kediri, Bhirawa
Mangkraknya jembatan Brawijaya Kota kediri menjadi perhatian sekertaris kabinet RI Pramono Anung, pihaknya kan segera melakukan koordinasi dengan Polda Jatim untuk kelanjutan pembanguan jembatan tersebut. Hal ini diungkapkan ketika menghadiri pemancangan tiang pertama Jembatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri.
Menurut Pramono Anung, kendati terbelit masalah hukum seharusnya jembatan tersebut tidak boleh mangkrak, pihaknya meminta Kementrian PU untuk melihat kondisi jembatan yang telah mangrak sejak lima tahun lalu. Tak hanya itui pihaknya akan melakukan koriansi dengan instansi yang telah menangani persoalan hukum jembatan brawijaya ini. “Akan dicek Mentri PU, meskipun ada persoalan hukum seharusnya tidak boleh mangkrak, karena semakin mangkrak akan semakin punya probem di kemudian hari,” kata Promono Anung.
Dia menegaskan, kedatangan ke kediri kali ini tidak hanya untuk grund braking, namun juga untuk ikut menyelesaikan persoalan yang membelit jembatan brawijaya, menurutnya kedatangannya ke kediri jika hanya untuk uruasan anggaran Rp 32 miliar untuk pembangunan jembatan ngadiluwih terlalu kecil. “Mumpung Mentri PU ada dan dari balai besar juga ada kita akan lihat kesana, untuk persoalan hukum kita selesaikan nanti,” tandasnya.
Sebelumnya kalangan DPRD Kota Kediri juag berharap  agar pihak instansi yang mengikat  kasus jembatan Brawijaya bisa secepatnya menyelesaikan persoalan yang membuat jembatan Brawijaya terus tertunda penyelesaiannya,  sehingga jembatan Brawijaya  yang telah lama mangkrak bisa segera diselesaikan, dan segera bisa digunakan oleh masyarakat.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Reza Darmawan, menurutnya penyelesaian jembatan tersebut sangat dibutuhkan, mengingat tingkat resiko jembatan lama semakin tinggi, “Kami sangat membutuhkan hal itu,  kita tahu antara jembatan mrican dan jembatan lama 8 tahun lebih lama pembuatannya, dan itu membuat kita berevaluasi  karena tingkat resikonya lebih tinggi, masak nunggu memakan korban,” kata Reza.
Dia menjelaskan, mengingat banyaknya bencana dan cuaca yang ekstrim ini tingkat resiko jembatan lama semakin besar apalagi dengan okupansi kendaraan cukup tinggi, pihaknya  berharap  secepatnya menyelesaikan jembatan Brawijaya.  “Kita ingin itu agar secepatnya bisa selesai karena untuk menopang kegiatan masyarakat dari kecamatan Mojoroto,  Pesantren dan Kecamatan Kota,  jembatan lama ini sudah cukup besar resikonya,” ujarnya.
Lebih lanjut saat ini, DPRD Kota Kediri setiap tahunnya terus mengalokasikan anggaran untuk penyelesaian jembatan Brawijaya tersebut  dengan harapan ketika permasalahan hukum yang mendera pembangunan jembatan ini selesai bisa langsung di bangun. “Untuk anggaran kita selalu siap,  tiap tahunnya Alokasikan jembatan Brawijaya selalu ada,  harapan kita 2017 bisa selesai,” tandasnya. [van]

Tags: