Sekkab Sidoarjo Jangan Membuat Faksi-faksi di OPD Pemkab

Sekkab Achmad Zaini (kanan) dengan mantan Sekkab, Joko Sartono

Sidoarjo, Bhirawa
Sekkab Sidoarjo, Achmad Zaini, yang baru dilantik, kemarin harus membangun sinergi dengan DPRD Sidoarjo guna memuluskan program prioritas Bupati Sidoarjo. Hubungan kedua lembaga pemerintahan ini sudah satu tahun terjadi misharmonisasi saat Sekkab dijabat Joko Sartono SH.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah SH, sudah memberi pesan kepada Sekkab baru untuk memprioritaskan pembangunan frontage road Sidoarjo mulai Waru hingga Buduran yang panjangnya 10 km.
”Karena ini merupakan target prioritas untuk cepat bisa diselesaikan,” ucapnya.
Dan ini merupakan pekerjaan Sekkab lama yang belum diselesaikan, menjadi tanggungan Sekkab baru. Prioritas lain adalah rencana pembangunan RSUD di Krian serta memuluskan pembantunan gedung Pemkab 17 lantai yang sempat ditolak DPRD. Dua program ini membutuhkan persetujuan dewan, Sekkab yang baru mempunyai peran untuk membina hubungan eksekutif dengan legislatif.
”Saya ditanya sama Menteri PAN bagaimana progres pembangunan gedung ini, tapi saya tidak bisa jawab karena tahun lalu ditolak DPRD,” terangnya.
Padahal fasilitas di dalam gedung terpadu 17 lantai bisa menyatukan seluruh kantor OPD di sini, juga pengurusan pasport. Semua kebutuhan izin bisa dilayani dalam satu atap. Mestinya semua mendukung program ini karena tujuannya melayani masyarakat,” ucapnya.
Kantor cabang bank juga boleh buka di situ, harganya tidak sampai Rp800 miliar. Sarana dan prasarana kantor sudah ada. Sekkab juga membangun hubungan dengan OPD supaya tidak ada dusta diantara kita, selain juga membina hubungan lebi baik dengan DPRD.
Namun kalangan DPRD menanggapi skeptis terhadap terpilihnya Achmad Zaini sebagai Sekkab bisa membangun kepercayaan dengan sebagian besar anggota dewan. Resistensi Sekkab baru dengan kalangan dewan cukup sulit terjalin, justru Achmad Zaini bagian dari masalah yang menyebabkan kerengganggan hubungan Pemkab dengan dewan.
Anggora Fraksi PKB Sidoarjo, Dhamroni Chudlori, untuk membina dengan seluruh OPD Sidoarjo. ”Jangan mengotak-otak OPD. Jangan membuat faksi-faksi dalam tubuh Pemkab,” ucapnya. Kalau sampai Zaini gagal dan hanya pintar membuat janji-janji dalam menjalankan tugasnya, maka PKB yang akan lantang meminta dia mengundurkan diri.
Dengan keras ia juga meminta Zaini untuk tidak memberi janji-janji dan mimpi kepada bupati. Selesaikan saja RPJMD, maka itu sudah menjadi ukuran keberhasilannya Sekkab. ”Tidak perlu menilai hubungan Sekkab dengan dewan, selesaikan saja program yang sudah dicanangkan bupati, maka itu sudah bagus,” tambahnya. [hds]

Tags: