Sekkota Malang Impikan Punya Kamus Boso Malangan

Sekretaris Kota (Sekkota) Malang, Wasto saat menghadiri deklarasi Damai di Kampus Unisma Sabtu (8/7) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Indonesia begitu kaya dengan aneka ragam bahasa daerah. Salah satunya adalah bahasa Malangan atau bahasa Walikan, juga bisa disebut Boso Malangan.
Boso Malangan sudah ada sejak era kolonial. Bahasa itu digunakan para pejuang Indonesia sebagai bahasa komunikasi agar tidak diketahui oleh musuh.
Dialek Boso Malangan pada dasarnya hanya membalikkan posisi huruf pada kosakata bahasa Jawa ataupun bahasa Indonesia pada umumnya. Namun, ada juga suku kata yang tidak memungkinkan bisa dibalik. Salah satu contoh adalah kata ‘Iyo’ yang berarti iya dalam bahasa Indonesia, jika diucapkan menggunakan dialek Boso Malang berarti menjadi ‘Oyi’.
Keunikan Boso Malangan yang khas itu ternyata membuat Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto, bermimpi ada sebuah kamus Boso Malangan. Kamus itu nantinya bisa dijadikan rujukan yang menerangkan makna kata-kata Boso Malangan.
“Saya sampai berpikir untuk membuat kamus Malangan, ‘Oyi’, ‘Ndewor’, ‘Genda’an’, dengan begitu orang yang dari luar Malang itu akan terkesan. Rencananya, akan saya buat kamus Boso Malangan,” ujar Wasto belum lama ini.
Menurut Wasto, Boso Malangan merupakan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Malang. Dan hal itu patut dijaga, agar generasi ke generasi masih bisa mengetahuinya.
“Semakin banyak semakin bagus. Kenapa kok Basa Walikan? karena itu adalah hasil kecerdasan para pejuang arek Malang, sehingga maksud pejuang itu bisa tersampai, tapi Belanda-nya tidak tahu. Itu kearifan yang akan kita gali terus dan bisa diwariskan ke anak-cucu kita,” terang Wasto.
Wasto juga menyebutkan jika dalam jiwa arek Malang itu sudah pasti terpaten ‘Singo Edan’.
“Edan itu menunjukan spirit bukan gendeng (gila). Jika itu digelorakan, arek-arek Malang pasti sukses dimanapun berada. Kalau sudah sukses, ini yang saya suka, pasti tidak lupa dengan Bumi Arema. Itulah kelebihan arek-arek Malang, sulit ditiru daerah lain, banggalah jadi Arema dan Aremania,” pungkasnya. [mut]

Tags: