Sekolah Bisa Ajukan Banding Hasil Akreditasi

150 tim asesor akreditas menyerahkan berkas hasil visitasi lapangan di Kantor BAP S/M Jatim, Senin (14/9). [adit hananta utama/bhirawa]

150 tim asesor akreditas menyerahkan berkas hasil visitasi lapangan di Kantor BAP S/M Jatim, Senin (14/9). [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Setelah melakukan verifikasi Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP S/M) Jatim tak ingin gegabah memutuskan status sekolah hanya mengacu hasil verifikasi, klarifikasi dan validasi dari tim asesor. Karena itu, sekolah diberi kesempatan mengajukan banding jika memang penilaian yang dilakukan asesor terlalu berlebihan.
Sekretaris  BAPS/M Jatim Soeparno mengatakan, dalam penilaian akreditasi satu tim asesor telah dipandu dengan intrumen penilaian yang sangat detail. Namun demikian, subjektifitas asesor terkadang masih terlalu besar. Sehingga skoring akreditasi yang dilaporkan terkadang terlalu murah nilai atau sebaliknya, terlalu mahal nilainya.
“Silahkan mengajukan banding setelah hasil akreditasi diumumkan. Barangkali asesor kami terlalu pelit memberi nilai sehingga akreditasinya turun,” tutur Soeparno disela penerimaan berkas hasil akreditasi SMK di Kantor BAP  S/M Jatim, Senin (14/9). Tidak hanya asesor yang terlalu pelit nilai, jika ada kejanggalan dalam penilaian asesor juga bisa dilakukan uji petik oleh tim BAP S/M langsung.
“Kejanggalan ini karena asesor terlalu gampang memberi menilai. Tahun lalu, ada 12 sekolah yang kita lakukan uji petik karena masalah ini,” tandasnya. Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya itu merinci, skor akreditasi dibadi dalam tiga kategori. Nilai 56-70 akreditasi C, nilai 71 – 85 akreditasi B dan nilai 86 – 100 akreditasi A.
Saat ini, lanjut Soeparno, proses akreditasi telah dilaksanakan untuk sekolah kejuruan.  Terdapat 1.500 program keahlian SMK yang telah dilaporkan berkasnya oleh tim asesor yang berjumlah 300 orang. “Hasil akreditasi akan kita umumkan serentak dengan SD, SMP dan SMA pada Desember mendatang. Satu minggu setelah pengumuman adalah masa pengajuan banding. Silahkan jika sekolah tidak puas atau merasa keberatan,” ungkapnya.
Sementara itu, di lapangan sejumlah asesor akreditasi SMK mengakui tidak ada menemukan kendala berarti saat melakukan verifikasi. Sebab, sekolah telah memahami instrumen penilaian dengan baik. Sehingga verifikasi dilakukan lebih mudah karena tidak terlalu jauh dari fakta.
Kendati demikian, asesor kerap melihat kelemahan yang ada di satuan pendidikan. Seperti diakui Sugiono. Asesor yang bertugas melakukan visitasi delapan program keahlian di Kabupaten Sampang ini melihat sejumlah SMK yang tidak terlalu memperhatikan standar isi. Padahal, standar ini sangat penting bagi kurikulum yang dilaksanakan di sekolah. “Standar isi sering diabaikan. Seperti menyusun kurikulum tanpa melibatkan industri. Padahal keterlibatan industri pada SMK ini penting sekali,” tutur mantan Kepala SMK 5 Surabaya itu.
Selain itu, temuan juga diungkapkan Teguh Supriyadi. Dari delapan standar pendidikan yang dinilai, dia kerap menemui kelemahan pada standar sarana dan prasaran serta standar pendidikan. “Secara umum sudah baik. Tapi untuk program keahlian yang tidak diminati seringkali standar sarpras dan pembiayaannya tidak diperhatikan sekolah,” tutur pria asal Bojonegoro itu. [tam]

Tags: