Sekolah Dibuka Setelah 75 Persen Warga Nganjuk Divaksin Covid-19

Wakil Ketua Gugus Tugas Covid 19 Marhaen Djumadi. (ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Ribuan siswa di Kabupatem Nganjuk merindukan bangku sekolah dan pembelajaran tatap muka sangat dinantikan. Namun, para siswa sekolah harus lebih lama bersabar, karena Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Nganjuk belum mengeluarkan izin untuk pembelajaran tatap muka (PTM).

Apalagi dari update data Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk baru empat kecamatan yang dinyatakan zona hijau. Masing-masing adalah, Kecamatan Sawahan, Ngluyu, Lengkong dan Jatikalen. Karena pertimbangan tersebut, tingkat pendidikan mulai PAUD, TK, SD, dan SMP maupun SMA belum ada yang tatap muka. Namun, ada titik terang dimana untuk pembukaan kegiatan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Nganjuk direncanakan setelah 75% masyarakat telah divaksinasi COVID-19.

Wakil Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan pihaknya tidak mau ambil risiko dengan terburu-buru memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah. Dikhawatirkan bisa terjadi penularan COVID-19 secara luas kepada siswa-siswi yang mengikuti PTM.

“Semuanya tentu mengatahui dan menyadari betapa bahayanya COVID-19 bila menular ke anak-anak. Karena meskipun diterapkan protokol kesehatan tetapi yang namanya anak-anak bisa abai saat di sekolah,” ungkap Marhaen Djumadi yang juga Wakil Bupati Nganjuk.

Melihat data sebaran COVID-19 di Kabupaten Nganjuk yang menunjukan penurunan angka penambahan kasus positif setiap harinya, Marhaen Djumadi menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes). “Tetapi pandemi COVID-19 belum hilang sepenuhnya. Kami tidak ingin penyebaran COVID-19 kembali meledak di Kabupaten Nganjuk akibat masyarakat yang semakin tidak peduli. Makanya Satgas COVID-19 terus berupaya maksimal agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat,” papar Marhaen Djumadi.

Meski begitu, Satgas Penanganan COVID-19 akan terus melakukan evaluasi terkait kondisi dan situasi perkembangan COVID-19 di Kabupaten Nganjuk. Jika dimungkinkan, secara bertahap kegiatan sosial di masyarakat termasuk pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan. “Maka dari itu kita harus selalu waspada terhadap penyebaran COVID-19 dengan selalu mentaati protokol kesehatan,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, kasus COVID-19 di Kabupaten Nganjuk masih terus bertambah. Berdasar data yang dirilis Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Nganjuk pada Senin (22/03) menunjukkan bahwa terjadi penambahan sebanyak 10 kasus positif. Sedangkan jumlah sembuh 2 kasus, dan meninggal sebanyak satu orang.(ris)

Tags: