Sekolah Diliburkan, Enam Siswa Masih Dirawat di RSUD

Salah satu siswi yang masih dirawat RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan, Rabu (6/11). [Hilmi Husain]

Pasca Ambruknya SDN Gentong
Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan meliburkan kegiatan belajar mengajar di SDN Gentong, pasca ambruknya atap bangunan sekolah tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Siti Zuniati melalui Kabid Pendidikan Dasar, Amin Jafar menyampaikan semua para pelajar SDN Gentong diliburkan hingga Sabtu mendatang. Pada Senin (11/11), proses kegiatan belajar-mengajar mulai aktif kembali.
“Hari ini (Rabu, 6/11) memang libur sekolah, karena bertepatan dengan acara haul KH Abdul Hamid. Jadi, aktifitas belajar-mengajar aktif kembali di hari Senin, tanggal 11 November,” ujar Amin Jafar di lokasi sekolah SDN Gentong di Jalan KH Sepuh, Kota Pasuruan, Rabu (6/11).
Hingga saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Tujuannya agar proses belajar-mengajar nanti bisa tenang dan nyaman. “Pasca robohnya atap kelas, kami langsung mencari solusi. Tujuannya tak lain supaya siswa bisa melakukan kegiatan belajar-mengajar di tempat tenang dan nyaman. Karena empat kelas itu sudah dipastikan tidak bisa dipakai kembali,” kata Amin Jafar.
Pantauan di lokasi pasca ambruknya atap kelas, puluhan kepala sekolah (Kepsek) mulai dari SD-SMP di Kota Pasuruan berkumpul di halaman sekolah SDN Gentong. Mereka bersama-sama mendata siswa kelas IIa, IIb, Va, Vb. Usai mendata, selanjutnya mereka membagi menjadi 4 kelompok untuk mendatangi rumah 135 siswa SDN Gentong.
Sementara itu 11 siswa yang luka-luka akibat ambruknya atap kelas SDN Gentong Kota Pasuruan telah menjalani perawatan ke RSUD dr R Soedarsono dan 5 diantaranya diperbolehkan pulang.
Sedangkan, enam siswa lainnya saat ini masih menjalani rawat inap di ruang bedah RSUD R Soedarsono, Kota Pasuruan. Ke enam siswa itu kondisinya membaik. Dari enam siswa itu, dua diantaranya Abdul Mukti kelas V dan Dina kelas II harus di operasi.
“Pasien atas nama Abdul Mukti mengalami patah tulang di paha kiri. Dan pasien Dina mengalami patah jari kanan. Kedua siswa ini merupakan korban akibat ambruknya atap kelas SDN Gentong Kota Pasuruan,” ujar Humas RSUD dr R Soedarsono, Dr Diyah Luciana, Rabu (6/11).
Menurut Diyah, operasi patah tulang kedua pasien anak tersebut berhasil dilakukan. Namun masih belum diperbolehkan pulang. “Kedua anak ini masih kami lakukan observasi kesehatannya. Jadi belum bisa pulang, nunggu tindaklanjut. Supaya benar-benar sembuh,” kata Diyah Luciana.
Sementara itu, 4 siswa lainnya yaitu Aisyah, Nada, Kina, Zahra dimungkinkan diperbolehkan pulang tanggal 7 November (Kamis, hari ini). “Empat pasien anak-anak itu sudah dilakukan observasi kepala. Hasilnya bagus dan membaik,” kata Diyah Luciana.
Sekadar diketahui, atap bangunan kelas SDN Gentong di Kota Pasuruan mendadak ambruk, Selasa (5/11) kemarin. Atap bangunan kelas IIa, IIb, Va, Vb ambruk menimpa guru PTT dan murid yang sedang beraktifitas belajar mengajar di dalam kelas.
Dua orang meninggal dunia yaitu Irza Almira (8), murid kelas 2b asal Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dan seorang guru PTT yang saat itu berada di kelas 5A, Sevina Arsy Wijaya (19), warga Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Sedangkan 11 siswa lainnya mengalami luka-luka. [hil]

Tags: