Sekolah Harus Matangkan Persiapan PTM

Uji coba pembelajaran tatap muka di SMKN 6 Surabaya

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim menindak lanjuti hasil keputusan bersama empat menteri terkait diperbolehkannya sekolah untuk membuka pembelajaran tatap muka Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19 pada awal Januari 2021 mendatang.
Kebijakan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim beberapa waktu lalu.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh sekolah yang ada di Jatim untuk mematangkan persiapan menjelang PTM yang dilakukan di era kebiasaan baru pada awal 2021 mendatang.
Ditekankan Khofifah, persiapan ini sangat penting dilakukan karena sampai saat ini masih ada ancaman dari penyebaran virus corona atau Covid-19.
“Maka harus dipastikan sekolah melakukan penyemprotan desinfektan. Kursi ditata dengan posisi physical distancing. Kemudian, titik titik yang memungkinkan mereka bisa melakukan akselarasi misalnya ada aula yang bisa digunakan untuk ruang kelas belajar. Karena yang satu kelas biasanya 36 atau 32, kedepan bisa diatur kembali sesuai dengan jarak antar siswa,” jelas Khofifah usai peringatan Hari Guru di Islamic Center, Surabaya, Senin (23/11).
Tak hanya itu, Khififah menegaskan agar sekolah menyiapkan format pembelajaran yang bisa mencegah adanya penularan virus. Di antaranya jam belajar yang tidak penuh, kemudian tidak membuka kantin, serta format pembelajaran tanpa jam istirahat.
“Jadi kalau awal 2021 kelas ini kapasitas physical distancing minimal satu meter itu berapa siswa. Lalu berapa jam pelajaran sementara mereka masuk tanpa istirahat, sementara mereka bawa makanan dari rumah. Ini harus dihitung kembali sehingga Januari itu kita punya masterplan pembelajaran secara lebih komprehensif,” jelas gubernur wanita pertama di Jatim ini.
Apabila terpaksa dilakukan secara penuh, kata Khofifah, maka sekolah tetap harus melakukan pembelajaran dengan format hybrid meeting. Artinya, ada yang sekolah secara langsung dikelas namun ada pula yang mengikuti secara daring.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menambahkan saat ini Jatim masih dalam tahap uji coba pembelajaran tatap muka. Total, yang di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi Jatim ada 10 persen SLB atau sebanyak 43 dari jumlah 438 SLB negeri di Jatim dari jumlah SLB yang ada di suatu kabupaten/kota.
Sedangkan untuk SMA sebanyak 302 dari 1.517 jumlah SMA negeri di Jatim atau 20 persen. Sementara SMK sejumlah 735 dari 2.134 negeri atau 35 persen. “Jadi sekarang ini di Jatim sudah dimulai sejak 18 agustus 2020 dalam konteks uji coba, dan uji coba akan dibesarkan sesuai (kondisi) zona wilayah,” ujarnya. [ina]

Rate this article!
Tags: