Sekolah Muhammadiyah Meriahkan Tahun Baru Hijriah

Dalang Cilik pelajar SD Muhammadiyah 6 Surabaya memainkan Wayang Damen untuk mengingat kembali Syiar Agama Islam yang dilakukan Sunan Kalijogo atau Raden Rahmad.

Surabaya, Bhirawa
Kemeriahan menyambut Tahun Baru Hijriah 1440 di sekolah-sekolah Muhammadiyah sangat terasa. Pawai obor dan pembagian makanan dilakukan SD Muhammadiyah 24, Ketintang, Surabaya di sekitar sekolahan, sedangkan SD Muhammadiyah 6 Gadung mementaskan wayang damen oleh dalang cilik di halaman sekolah dan pawai dengan memainkan perkusi.
SD Muhammadiyah 24 menggelar Pawai Obor dengan mengarak miniatur Onta, memainkan musik hadrah dan membagikan makanan kepada warga masyarakat di sepanjang jalan yang melihat arak-arakan pawai obor. Sebelumnya juga digelar lomba Adzan, Tahfidz Cilik dan Lomba Cerdas Cermat untuk wali murid.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ustadzah Norma Setyaningrum SPd ketika ditemui usai pawai obor, para siswa bersama wali murid dan guru melakukan pawai obor di sekitar sekolahan ini untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait Tahunbaru Muharam 1440 Hijriah, atau agar masyarakat tahu kalau kini telah masuk Tahun Baru Islam.
Ustadzah Norma menjelaskan, di jaman Kekhalifahan Umar Bin Khatab ketika akan berkirim surat sempat kebingungan, saat itu tanggal berapa dan tahun berapa? Maka untuk menertibkan administrasi dilakukan penentuan awal Tahun Baru Hijriah, dari hasil musyawarah para sahabat maka penentuan awal tahun berdasarkan Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Medinah. Sementara itu, terkait pawai obor dengan mengambil filofosi hijrahnya dari masa kegelapan menjadi ke masa terang benderang atau dari lalai menjadi amal shaleh. Inilah yang dikenalkan kepada para siswa.
Sementara itu, siswa SD Muhammadiyahb 6 Gadung, Surabaya, mementaskan pagelaran wayang damen yakni wayang yang terbuat dari batang padi kering. Wayang yang dibawakan dalang bocah Dimas Rohmansyah Rahman, Rania Yasmin, dan Muhammad Arizona ini membawa lakon cerita tentang penentuan awal tahun kalender Hijriyah.
“Kami membawakan cerita sejarah ditetapkannya tahun Hijriyah. Tahun baru Islam ditandai hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Menurut sejarah, tahun baru Islam ditetapkan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab,” kata dalang Dimas Rohmansyah Rahman, Sabtu (15/9) lalu.
Selain menyambut tahun baru Islam, menurut Ketua Panitia Peringatan Tahun Baru Hijriah, Ustadz Zainul Masduki, pagelaran wayang di lingkungan Muhammadiyah, juga untuk mengingatkan kembali kepada siswa tentang masuknya Agama Islam di wilayah Nusantara ini. ”Dulu Sunan Kalijaga mensyiarkan Agama Islam lewat kesenian dan kebudayaan yakni wayang,” ujarnya. Ustadz Zainul yang juga Guru Pelajaran Al-Islam, Muhammadiyah dan Bahasa Arab (Ismuba) ini menjelaskan, pagelaran wayang ini juga untuk melestarikan Budaya Indonesia. Ia berharap tahun Hijriyah ini menjadi momen perubahan bagi bangsa ini menjadi lebih baik. [fen]

Tags: