Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Pasuruan Ditata Lagi

Siswa SMPN 7 di Kota Pasuruan saat menuju sekolahannya, Selasa (30/7). Dispendik Kota Pasuruan belum tertarik menambah sekolah SMPN di Kota Pasuruan. [hilmi husain/bhirawa]

Siswa SMPN 7 di Kota Pasuruan saat menuju sekolahannya, Selasa (30/7). Dispendik Kota Pasuruan belum tertarik menambah sekolah SMPN di Kota Pasuruan. [hilmi husain/bhirawa]

(Sekolah Sungai Akan Dilakukan BPBD Bojonegoro)
Bojonegoro, Bhirawa.
Sebagai bentuk untuk pengurangan risiko bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mengadakan rapat persiapan Sekolah Sungai Indonesia (SSI) yang nantinya akan digelar di Bojonegoro.
Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Andik Sujarwo pada rapat Selasa (30/8) di kantor BPBD mengatakan, pada rapat ini nantinya bisa membentuk relawan-relawan peduli sungai. Sebab di Bojonegoro ada Sungai Bengawan Solo yang sangat panjang yang selama ini banyak sampah yang menumpuk sehingga nanti bisa menanggulangi sampah itu. “Harapanya nanti berhasil dalam penanggulanagan bencana dan pengurangan sampah di Bengawan Solo,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat bisa memanfaatkan air Sungai Bengawan Solo untuk keperluan pengairan dan air minum. Dan ini merupakan suatu kegiatan dari BNPB mulai dari tingkat nasional, sehingga nanti secara terpadu bisa melakukan kegiatan dari berbagai elemen dan mampu membuat sebuah gerakan yang nantinya bisa bergerak untuk menjaga sungai. “Sungai Bengawan Solo ini menjadi bagian dari kehidupan kita. Sehingga sungai ini harus diperhatikan agar nanti bisa saling berguna bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu dalam pelaksanaan rapat yang dilakukan di kantor BPBD Bojonegoro Jalan Ahmad Yani diikuti oleh berbagai elemen mulai dari relawan bencana, UPT PSDA Bojonegoro, SKPD Bojonegoro serta komunitas yang bersinggungan dengan sungai langsung.
Ditata Lagi
Sementaraq itu, adanya penambahan SMP Negeri di Kota Pasuruan dinilai Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Pasuruan belum layak untuk ditambah. Pasalnya, jumlah SMP Negeri saat ini masih bisa menampung seluruh siswa-siswi di Kota Pasuruan.
Di sisi lainnya, kurangnya siswa-siswi SMP Negeri diwilayahnya juga menjadi bahan pertimbangan. “Belum tertarik untuk nambah SMP Negeri, karena jumlah SMP Negeri disini sudah banyak. Apalagi dengan kekurangan siswa di SMPN 11 juga menjadi faktor pertimbangan,” jelas Suhariyanto, Selasa (30/8).
Sekadar diketahui, di Kota Pasuruan ada 11 SMP Negeri. Dari total tersebut, ternyata di SMPN 11 masih sering kekurangan siswa. Bahkan hingga sampai kekurangan 3 kelas. Tentu saja adanya kekurangan siswa itu membuat pihaknya lebih fokus dulu pada penyelesaian masalah tersebut. Penambahan jumlah SMP Negeri bisa dilaksanakanĀ  jika permasalahan kekurangan siswa SMP Negeri sudah teratasi.
“Saat ini fokusnya adalah pemerataan siswa. Bagaimana caranya sekolah negeri dan swasta sama-sama tak kekurangan siswa. Bukan penambahan SMP Negeri, yang tepat adalah penambahan untuk SMA Negeri. Tapi upaya itu tak mungkin terlaksana lantara sebentar lagi SMA Negeri akan diambil provinsi,” terang Suhariyanto. [bas,hil]

Tags: