Sekolah Pelosok Tulungagung Kekurangan Siswa

Sekolah Pelosok Tulungagung Kekurangan SiswaTulungagung, Bhirawa
Kendati sudah menerapkan aturan pembatasan jumlah calon siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online, sekolah-sekolah di wilayah pinggiran tetap tak bisa memenuhi kuota yang ditentukan. Sehingga banyak sekolah masih kekurangan siswa baru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Tulungagung, Suharno MPd, mengakui jika masih ada sekolah yang kekurangan dalam menjaring siswa lewat sistem online. ”Banyak sekolah pinggiran yang belum terpenuhi pagunya,” ujarnya, akhir pekan kemarin.
PPDB jalur online tingkat SMP dan SMA telah berakhir. Pengumumannya pun telah dilakukan pada Sabtu (4/7) lalu.
Dari data PPDB online terlihat ada beberapa SMPN dan SMKN yang belum terpenuhi pagunya. Sekolah-sekolah itu tersebar diantaranya di daerah Kec Pagerwojo, Sendang, Pucanglaban dan Besuki.
Suharno mengatakan, belum terpenuhinya pagu sejumlah sekolah dalam PPDB online itu bisa jadi disebabkan banyaknya sekolah baru atau sekolah swasta. Apalagi sekolah baru itu telah melakukan berbagai inovasi.
”Ini yang menyebabkan calon siswa lebih tertarik dengan sekolah-sekolah yang telah melakukan inovasi dan membuat sebagian sekolah lain menjadi tidak diminati calon siswa baru,” ujarnya beralasan.
Namun demikian, Suharno, masih berharap sekolah-sekolah yang kini belum terpenuhi pagunya dapat menjaring calon siswa baru melalui PPDB offline yang bakal dilakukan pada 8-9 Juli mendatang. ”Moga-moga saja banyak tambahan di jalur offline. Ini juga untuk memujudkan program wajib belajar 12 tahun,” paparnya.
Suharno yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Tulungagung ini, menambahkan diperlukan kreatifitas dari setiap kepala sekolah di wilayah pinggiran untuk menggaet siswa baru.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Tulunaggung, Bambang Triono, mengungkapkan untuk menghindari sekolah-sekolah pinggiran kekurangan siswa, diterapkan aturan pembatasan jumlah kelas dalam PPDB. Setiap sekolah sudah mendapat jatah sembilan kelas saja dalam PPDB tahun ini. ”Begitu pun dengan jumlah siswa baru di setiap kelas dibatasi. Untuk SMP jumlah siswa tiap kelas 36 siswa. Sementara tingkat SMA 40 siswa,” katanya.
Bambang Triono mengakui sistem online membuat siswa pinggiran dapat leluasa mendaftar di sekolah yang diinginkan. Tak terkecuali jika sekolah tersebut berada di perkotaan.
”Dalam dunia pendidikan tidak ada pembatasan untuk belajar di kota atau di daerah pinggiran. Silakan kalau memang nilai NUN-nya bagus dan diperkirakan bisa diterima di sekolah di kota tidak masalah untuk mendaftar di sekolah yang diinginkan itu,” tuturnya. [wed]

Tags: