Sekolah Pusat Kota Mulai Ditinggalkan

Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Surabaya ditemani petugas operator standby di posko PPDB yang kosong tanpa pengunjung, Selasa (4/7). [adit hananta utama]

Dindik Jatim Siapkan Mekanisme Pemenuhan Pagu
Dindik Jatim, Bhirawa
Tren pemilihan sekolah mulai bergeser Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA tahun ini. Memasuki hari kedua pendaftaran, sekolah-sekolah di pinggiran mulai terlihat diserbu pendaftar, Selasa (4/7). Sementara sekolah di pusat kota justru sebaliknya, mulai ditinggalkan peminatnya.
Seperti halnya di SMAN 1 Surabaya, hingga pukul 18.00 kemarin, perkembangan jumlah pendaftarnya masih belum menunjukkan angka yang signifikan. Dari total pagu yang tersedia sebanyak 211 kursi, pendaftar di SMAN 1 Surabaya baru mencapai 58 pendaftar dan pilihan kedua hanya 23 pendaftar. Hal serupa juga terjadi di SMAN 6 Surabaya. Sekolah yang bersebelahan dengan Gedung Negara Grahadi itu menyediakan pagu sebanyak 243 kursi. Namun hingga memasuki hari kedua, jumlah pendaftar baru terhitung 85 siswa pilihan satu dan 42 siswa pilihan kedua. Tak terkecuali di SMAN 9 Surabaya yang termasuk dalam sekolah komplek ternyata juga masih sepi. Jumlah pendaftarnya baru 97 siswa sebagai pilihan pertama dan 83 siswa di pilihan kedua.
Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Surabaya Sunarko mengakui, tahun ini menjadi tahun paling sepi daripada tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat yang datang mengunjungi sekolah bahkan bisa dihitung jari. “Hari pertama kemarin paling cuma sepuluh orang. Hari ini (kemarin, red) paling baru lima orang,” terang dia ditemui kemarin.
Pengunjung posko PPDB, lanjut dia, umumnya adalah siswa luar provinsi atau luar kota yang ingin konsultasi terkait aturan PPDB. Selain itu, mereka juga berkepentingan untuk mengurus PIN. “Sampai pendaftaran hari terakhir kan PIN masih bisa diterbitkan. Meskipun tidak ada yang berkunjung, kita akan tetap standby,” tutur dia.
Sunarko mengakui, pada hari kedua pendaftaran ini jumlah siswa yang sudah memilih sekolah masih sangat minim. Namun itu diakuinya hanya karena masalah waktu. Menjelang akhir pendaftaran, pihaknya yakin pagu akan terisi penuh. “Cuma khawatirnya kalau semua mau daftar di akhir-akhir sistemnya yang terus lemot. Sebenarnya maklum juga, orang kan juga masih melihat peluang masuknya,” tutur Sunarko yang juga Waka Kesiswaan SMAN 1 Surabaya ini.
Sementara itu, kondisi berbeda justru dialami sekolah-sekolah pinggiran seperti SMAN 13 Surabaya yang terletak di Lidah Kulon Surabaya justru telah berhasil melebihi pagu yang tersedia. Dari pagu yang tersedia sebanyak 295 kursi, jumlah pendaftar untuk pilihan pertama telah mencapai 340 siswa dan 293 siswa pilihan kedua. Hal serupa juga terjadi di SMAN 22 Surabaya yang terletak di Balasklumprik Wiyung itu telah mengoleksi 192 pendaftar pilihan pertama dan 398 pendaftar pilihan kedua.
“Dengan adanya sistem zonasi ini kita inginkan adanya pemerataan pendidikan. Dan itu sudah mulai terlihat dari tren pendaftaran di PPDB tahun ini,” tutur Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim ditemui kemarin.
Menurut Saiful, tingginya antusiasme masyarakat di sekolah-sekolah pinggiran, otomatis pemerataan pendidikan akan segera dapat terwujud. Sementara untuk sekolah-sekolah di pusat kota, lanjut dia, dipastikan akan terisi. Hanya saja wali murid dan siswa masih dalam melihat peluang yang ada. “Di daerah lain, seperti Bojonegoro dan Sidoarjo. Sekolah-sekolah pinggiran juga sudah terpenuhi semua pagunya,” tutur Saiful.
Kendati yakin seluruh pagu akan terisi, Saiful mengaku tetap akan melakukan antisipasi pemenuhan pagu. Hal ini cukup beralasan. Sebab, hingga pukul 18.00 kemarin jumlah pendaftar total untuk SMA Surabaya yang masuk baru 3.404 siswa. Sementara pagu yang tersedia sebanyak 6.118 kursi yang tersebar di 22 SMAN.
“Mekanismenya akan dibahas bersama Gubernur Jatim. Grafik pergerakan data pendaftar itu akan menjadi acuan kami dalam menentukan kebijakan terkait pemenuhan pagu,” ungkap dia.
Saiful mengaku, tidak menutup kemungkinan pemenuhan pagu akan dilakukan dengan memperpanjang jadwal PPDB. Atau dengan menjaring siswa dalam satu zona yang telah mendaftar secara online. “Intinya pagu harus terpenuhi. Kalau banyak yang akan mendaftar di akhir-akhir, kita juga harus mengantisipasi server yang ada,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: