Sekolah Sambut Positif Penyuluhan Bahaya Narkoba

Ratusan siswa SMK PGRI 2 Bojonegoro mengikuti pembinaan yang langsung disampaikan oleh Kasat Narkoba Bojonegoro, meliputi ciri-ciri dari berbagai jenis narkoba.

Dinpora Bojonegoro Sasar 8 Sekolah dan 2 Ormas
Bojonegoro, Bhirawa
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun juga masuk ke remaja dan kalangan anak-anak sekolah. Untuk itu, sosialisasi anti narkoba perlu diterapkan hingga ke sekolah-sekolah.
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro melakukan penyuluhan kepada siswa SMK PGRI 2, Senin (12/11) kemarin.
“Penyuluhan ini guna mengantisipasi peredaran narkoba di kalangan Pelajar,” ungkap Kabid Kepemudaan, Dinpora Bojonegoro, Iriantini Asianing Murti.
Rencananya penyuluhan dan pencegahan bahaya narkoba ini akan menyasar 10 titik, yakni 8 titik akan menyasar sekolah tingkat SMA/SMK serta 2 lainnya menyasar pada organisasi kemasyarakatan di Bojonegoro.
“Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini peredaran obat-obatan terlarang di Bojonegoro khususnya di kalangan pelajar bisa diminimalisir,” pungkasnaya.
Sebanyak 550 siswa SMK PGRI 2 Bojonegoro mengikuti pembinaan yang langsung disampaikan oleh Kasat Narkoba Bojonegoro, meliputi ciri-ciri dari berbagai jenis narkoba, efek yang ditimbulkan dari Narkoba hingga hukuman bagi pengguna dan pengedar narkoba.
Kepala SMK PGRI 2 Bojonegoro, Moeljono mengatakan, sosialisasi pencegahan bahaya narkoba itu sangat penting bagi siswa, agar siswa mengetahui akan ciri-ciri maupun bahaya obat-obatan telarang dalam hal ini narkoba.
“Dengan begitu, siswa bisa ikut berperan mencegah peredaran bahaya di kalangan pelajar di Bojonegoro,” terangnya.
Terpisah, Kasat Narkoba Polres Bojonegoro, AKP Bambang Adi Tenggani menyampaikan, upaya sosialisasi bahaya narkoba bagi siswa tentu tetap sangat penting. Hal itu sebagai antisipasi agar selamanya tak ada pelajar yang mencoba-coba obat haram itu dan tentu agar tidak semakin meluas.
“Sedangkan di kalangan pelajar, hingga kini bisa dibilang tidak ada,” kata Kasat Narkoba Bojonegoro.
Meski tak ada pelajar tersandung obat haram, namun pihaknya terus melakukan sosialisasi agar peredaran obat-obatan terlarang di Bojonegoro bisa diminimalisir, apalagi peran pelajar maupun kalangan pemuda sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai peredaran.
Untuk itu, penyuluhan bagi siswa dirasa sangat penting guna mencegah dan memutus mata rantai peredaran barang haram ini yang bisa merusak generasi muda, karena para pengedar menilai pelajar merupakan sasaran empuk mencoba obat telarang.
“Jadi mencegah dan memutus peredaran narkoba itu perlu dukungan dari semua pihak,” pungkasnya. [bas]

Tags: