Sekolah Swasta Diimbau Tingkatkan Kualitas

sekolah swastaKota Malang, Bhirawa
Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji menghimbau kepada sekolah swasta untuk meningkatkan kualitasnya, sehingga mampu bersaing dengan sekolah negeri dalam penerimaan siswa.
Menurut Sutiaji, kapasitas sekolah negeri di Malang ini sangat terbatas, sementara jumlah siswa yang harus ditampung sangat banyak. Mau tidak mau bagi sebagian siswa harus sekolah di swasta.
“Kami mengimbau kepada sekolah swasta untuk meningkatkan kualitasnya. Pemkot akan memberikan subsidi untuk proses belajar mengajar, karena sekolah swasta juga membantu dalam memajukan pendidikan di Kota Malang,” terang Sutiaji.
Menaikkan mutu sekolah, bagai sekolah swasta dengan menambah sarana dan prasarana serta guru yang mumpuni untuk proses belajar mengajar.
“Manajemen sekolah dan standar pelayanan minimal harus dipenuhi. Saya yakin jika itu dilakukan maka sekolah swasta bisa sejajar dengan sekolah negeri,” tukasnya. Jika kualitas sekolah negeri dan swasta sudah seimbang, maka pemerintah akan memperhatikan dengan serius pengembangannya melalui gelontoran anggaran dari dana hibah untuk penambahan sarana dan prasarana.
Terkiat dengan adanya anggapan biaya tinggi di sekolah swasta, Sutiaji menjanjikan jika ada sekolah swasta yang telalu mahal, maka Pemkot akan mengevaluasi bantuan yang diberikan.
“Apalagi kalau sampai ada sekolah yang menahan ijazah para siswa, itu akan langsung kita evaluasi bantuanya, bisa jadi tidak akan diberikan dana hibah,”tukas Sutiaji.
Diakui Sutiaji, di Kota Malang itu sebenarnya banyak sekali sekolah swasta yang kualitasnya bagus. Makanya orang tua juga dihimbau untuk tidak takut menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.
“Sekolah swasta yang berkualitas juga sangat banyak. Jika yang lain bisa seperti sekolah swasta yang sudah maju, saya yakin pasti dipilih oleh wali murid,”timpalnya.
Terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur online, yang sedang berlangsung Wakil Walikota yang juga seoarang ustadz ini, kembali menegaskan, tidak akan ada manipulasi data.
Wawali menegaskan dengan sistem online, maka pemantauannya akan mudah karena ada sentralisasi pendataan sehingga tinggal melihat data sampling yang akan dipantau.
“Datanya sudah jelas, pagu sekolah juga sudah tertera dengan dengan transpasran. Sehingga jika ada penambahan akan jelas kelihatan,” kata Sutiaji. Ia membeberkan, permasalahan penambahan pagu justru terjadi karena ada desakan masyarakat yang meminta kuota sekolah negeri ditambah.
“Tapi kalau seperti ini kasihan sekolah swasta nanti tidak kebagian siswa. Sekolah swasta harus tetap diberikan kesempatan untuk berkembang,” tandasnya. [mut]

Tags: