Sekolah Swasta Ramai-ramai Pindah ke UNBK

Dari 28 sekolah di lingkungan Muhammadiyah Jatim yang tahun ini menyelenggarakan UNBK, akan ditambah menjadi 200 lembaga. Rinciannya 100 lembaga SMP/MTs dan 100 SMA/SMK.

Dari 28 sekolah di lingkungan Muhammadiyah Jatim yang tahun ini menyelenggarakan UNBK, akan ditambah menjadi 200 lembaga. Rinciannya 100 lembaga SMP/MTs dan 100 SMA/SMK.

Muhammadiyah Target 200 Lembaga Ikut Serta
Surabaya, Bhirawa
Kesuksesan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2015 akhirnya menarik minat sekolah swasta untuk mengikuti hal serupa. Sekolah-sekolah yang tahun ini masih menggunakan paper, ramai-ramai mendaftar menjadi penyelenggara UNBK.
Di lingkungan Muhammadiyah misalnya, dari 28 sekolah yang tahun ini menyelenggarakan UNBK, akan ditambah menjadi 200 lembaga. Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PW Muhammadiyah Jatim Biyanto mengungkapkan, target tersebut akan direalisasikan untuk 100 lembaga SMP/MTs dan 100 SMA/SMK. “Tahun ini kita sudah pengalaman menyelenggarakan UNBK. Karena itu tahun depan akan ditambah dengan jumlah lebih banyak,” tutur Biyanto, Senin (19/10).
Biyanto yakin, sekolah-sekolah telah siap untuk melaksanakan UNBK. Baik dari sisi mental siswa maupun sarana dan prasarananya. Peningkatan pada tahun depan diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di Jatim, lanjut dia, Muhammadiyah memiliki 256 lembaga SMP/MTs dan 330 lembaga SMA/SMK. “Arahnya, semua sekolah Muhammadiyah akan ikut UNBK. Tahun depan akan dimulai dengan 200 lembaga,” tutur dia.
Karena antusiasme swasta yang tinggi, Biyanto berharap pemerintah juga peduli. Artinya, pemerintah jangan sampai menghalang-halangi niat sekolah untuk maju. Sebab, dari pengalaman tahun ini terdapat sejumlah sekolah yang ingin melaksanakanm, tapi terkendala izin dari Dinas Pendidikan setempat. “Misalnya di Sidoarjo, SMA Muhammadiyah 2 seharusnya sudah mampu. Tapi karena Sidoarjo tidak menggelar UNBK, maka SMA Muhammadiyah 2 juga akhirnya tidak ikut,” ungkap dia.
Pria yang juga dosen pasca sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengaku, kesiapan untuk sarana dipastikan tidak ada masalah. Termasuk dalam penyediaan komputer satu banding tiga dengan jumlah peserta. Jika ada sekolah yang mengalami kesulitan terkait komputer, pihaknya mengaku sudah punya solusi. “Kita (PW Muhammadiyah) punya PT DMU yang siap menyediakan komputer untuk sekolah. Silakan sekolah nanti menyicilnya,” ungkap dia.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jatim Ichwan Sumadi. Menurutnya, pelaksanaan UNBK perlu didorong agar lebih banyak peminatnya, tak terkecuali bagi sekolah-sekolah PGRI. Sebab, mau tidak mau teknologi komunikasi akan terus berkembang dan akan diikuti oleh sistem pendidikan. “Kita berharap semua sekolah PGRI akan mengikuti UNBK secara keseluruhan,”ungkap dia.
Kendati demikian, pihaknya berharap pemerintah juga cermat melakukan evaluasi. “UNBK ini butuh persiapan IT yang matang. Jadi pemerintah juga harus siap mendampingi sekolah-sekolah,” kata dia.
Sementara itu, Kabid Analisis Data dan Sistem Penilaian Puspendik Suprananto mengatakan tahun depan penyelenggara UNBK ditergetkan bisa mencapai 2.028 lembaga. Jumlah itu adalah sekolah yang sudah mengajukan ke Puspendik dan belum dilakukan verifikasi ke lapangan. “Seluruh sekolah akan diverifikasi. Termasuk penyelenggara UNBK tahun ini. Meski verifikasinya tidak akan seketat sekolah yang baru pertama kali akan mengikuti UNBK,” tutur dia. [tam]

Tags: