Sekolah Waspada Transformasi Soal UNBK

Dinas Pendidikan Kota Batu bersama Komisi C DPRD Batu saat melakukan sidak terhadap pelaksanaan UN SMA/SMK.

Dinas Pendidikan Kota Batu bersama Komisi C DPRD Batu saat melakukan sidak terhadap pelaksanaan UN SMA/SMK.

Kota Batu, Bhirawa
SMA/SMK di Kota Batu yang menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dituntut jeli dan waspada dalam mengatur setiap sesi UNBK. Hal ini untuk mencegah transformasi soal ujian dari peserta UNBK di kelompok awal kepada peserta UNBK kelompok berikutnya.
Diketahui, dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK yang dimulai kemarin (4/4), ada 4 sekolah di Kota Batu yang menyelenggarakan metode Computer Bases Test (CBT) atau biasa disebut UNBK. Yaitu, SMAN1, SMKN3, SMK Wiyata Husada, dan SMK Islam. Karena terbatasnya sarana komputer dengan jaringan online, maka semua peserta UNBK dibagi menjadi 3 sesi di masing- masing sekolah.
“Dan kita harus jeli dan waspada agar setiap kelompok di salah satu sesi UNBK, tidak bertemu dengan kelompok yang lain dengan sesi yang berbeda,” ujar Wakasek Sarpras SMK Wiyata Husada, Yusuf Kusaeri, Senin (4/4). Hal ini bertujuan agar kelompok di sesi awal tidak memberikan informasi soal kepada kelompok di sesi berikutnya.
Langkah yang diambil, kelompok peserta UNBK di sesi 1 yang telah selesai ujian, dipindahkan ke ruang kelas yang lain. Baru setelah kelompok peserta UNBK sesi 2 masuk ruang ujian, kelompok sesi 1 baru bisa meninggalkan sekolah/ pulang.
“Hal ini juga untuk menghindari menurunnya rasa kepercayaan diri siswa, ketika mengetahui materi ujian UNBK sangat sulit,” tambah Yusuf.
Dan ketika Dinas Pendidikan Kota Batu dan Komisi C DPRD Batu melakukan sidak, tidak ditemukan kendala serius dalam pelaksanaan UNBK maupun UN manual/ kertas. Kemarin mereka melakukan sidak ke sejumlah SMA/SMK. Di antaranya, sidak ke SMK Putikecwara, SMKN2, SMA Selamat Pagi Indonesia, dan SMK Wiyata Husada.
“Tidak ada kendala yang berarti, dan semua siswa bisa mengikuti Ujian Nasional. Walapun ada yang sempat sakit, namun di hari pelaksanaan, siswa bisa mengikuti UN,”ujar Kepala Dinas Pendidikan Batu, Mistin.
Ditambahkan anggota Komisi C, Dewi Kartika, untuk pelaksanaan UN sistem manual juga telah dilakukan pemeriksaan khusus. Hal ini untuk. Menghindari adanya lembar jawaban yang berbeda dengan soal yang diberikan.
“Kalau tahun lalu perbedaan ini masih kita temui, namun saat ini sudah tidak ada lagin” ujar Kartika.  [nas]

Tags: