Sekretaris PMI Kabupaten Malang: Minim Kesediaan Stok Darah

Warga Kepanjen saat mendonorkan darahnya di UTD PMI Kepanjen, Jalan Panji, Kec Kepanjen, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang saat ini menipis. Sehingga dengan menipisnya stok darah, maka masyarakat kabupaten setempat diharapkan bersedia mendonorkan darahnya.
Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprilijanto, Senin (9/7), kepada wartawanmenyampaikan, menipisnya stok darah di UTD PMI Kabupaten Malang paska Lebaran 2018. Sehingga untuk menambah ketersediaan darah, maka warga Kabupaten Malang mau untuk menyumbangkan darahnya.
Karena darah yang diperoleh dari pendonor, tentunya sangat diperlukan terutama untuk penyakit tertentu, diantaranya pasien penderita leukimia atau thalesemia
“Menipisnya stok darah di UTD PMI, hal ini akan menjadi persoalan bagi pasien yang memerlukan transfusi darah. Sebab, kebutuhan darah saat ini sangat diperlukan, karena pasien yang membutuhkan transfusi darah dibeberapa rumah sakit yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang jumlahnya cukup banyak,” ucapnya.
Aprilijanto menegaskan, warga Kabupaten Malang yang kini menjadi pendonor darah tetap sudah kita hubungi agar mereka kembali mendonorkan darahnya. Sedangkan donor darah yang dilakukan masyarakan tersebut sifatnya kemanusian atau berbagi untuk menolong sesama yang membutuhkan darah, yang disebabkan sakit. Sedangkan pendonor darah jika rutin dilakukan justru akan semakin sehat.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Mutu UTD PMI Kabupaten Malang dr Bima Arya Teja menambahkan, stok darah menipis sejak hari Jumat (7/7), yakni stok darah di UTD PMI tinggal 174 labu. Dan dari jumlah stok darah tersebut, seperti golongan darah O sebanyak 67 labu, AB ada 17 labu, A 30 labu dan B 60 labu. Sehingga dengan jumlah stok darah sebanyak itu, hal itu kita anggap bahwa stok darah menipis.
“Stok darah aman ketika di UTD PMI kabupaten ini memiliki 200 labu darah. Sebab, pihaknya tidak hanya melayani permintaaan darah rumah sakit yang ada di Kabupaten Malang saja, tapi juga melayani permintaan darah dari rumah sakit yang ada di Kota Malang maupun Kota Batu,” jelasnya.
Permintaan darah, lanjut Bima, tidak hanya rumah sakit yang ada di wilayah Malang Raya saja kita layani, namun ada beberapa rumah sakit yang ada di wilayah Kabupaten/Kota Blitar juga kita layani permintaan darah, ketika di wilayahnya kekurangan stok darah.
Sementara, permintaan darah itu tidak bisa diprediksi, sehingga dalam posisi aman maka di UTD PMI Kabupaten Malang harus ada 200 stok darah. Sedangkan penyebab minimnya stok darah, disebabkan adanya penurunan pendonor darah saat bulan puasa suci Ramadan, dan juga masih suasana masa libur sekolah.
“Untuk memaksimalkan pasokan darah yang diberikan pendonor, maka pihaknya melakukan kegiatan donor darah, yakni di UTD PMI Kepanjen dan Lawang. Serta mengoptimalkan mobil unit tranfusi darah keliling, yang juga menjalin kerja sama baik dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk melakukan kegiatan donor darah sukarela,” paparnya.
Meski saat ini stok darah di PMI Kabupaten Malang menipis, tegas dia, dirinya yakin jika stok darah yang ada saat ini bisa menyukupi kebutuhan masyarakat. Dan pihaknya tidak terlalu khawatir akan habisnya stok darah, karena masyarakat Kabupaten Malang ini memiliki jiwa sosialnya yang tinggi.
Bahkan, pihaknya mempunyai pendonor rutin dari tingkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kelurahan sampai Kecamatan. Sehingga dirinya memberikan apresiasi kepada masyarakat, karena antusiasmenya sangat tinggi sebagai pendonor darah. [cyn]

Tags: