Selain Aku Hanya Aku

?

Oleh :
Syafiq Rahman

Kau mesti hati-hati kedepannya, Alexandriya
Memukan kepiluanku di setiap sudut kota
Ruang-ruang tempatmu bekerja
Atau di surat kabar, koran dan majalah
Namamu baka di sana menangisi penyesalan.

Tolong katakan pada siapapun
Hanya aku yang pantas menjadi kekasihmu
Sebab tak ada yang lebih tabah, setia dan lebih banyak tangisnya selain aku
Apakah tak cukup tahun penderitaanku?
Selain aku hanya aku
Yang tetap mencintaimu meski api dan air tak pernah tentram.

Sumenep Januari 2023

Kupu-kupu Yang Pulang Ke Rumahmu

kelak kau yang akan menggantikan senyum ibu, Alexandria
Mengupas kencur di dapur
Menerima temu di ruang tamu
Menyiram taman di halaman
Dan mengelap abu-abu di jendela
Kau tak perlu risau
Cukup aku jadi tisu yang menolak peluhmu
Jatuh pada tanah.
Tersenyumlah seperti mekar mawar elok dipandang
Aku tak akan membiarkan lebah-labah serakah mencium kelopak tubuhmu sendiri
Cukup hanya aku kupu-kupu yang pulang ke rumahmu
Saban hari

Sumenep, Januari 2023

Jogja & New Year Hari Ini

Hari ini anak-anak memilih membakar kenangan
pada ayam, babi dan alkohol
diwaktu malam yang suram.

Bangunan tua di hotel-hotel
dindingnya berlumur warna darah
semerah luka dipenghujung waktu lalu.

Di malioboro
penyair mengamati puisi
di sepanjang jalan, pada delman,
Pada kembang api, dan diantara ribuan pengunjung yang menatap euforia.

Hari ini adalah kematian
bagi ia yang merayakan duka
pada kota-kota kata,
selebihnya merangkum kepiluan
dalam lipatan tawa-tawa kegilaan.

Jogja, Januari 2023

Katakan “Aku Mencintaimu” 1

Katakan “aku mencintaimu”
Agar aku terbangun dari mimpi buruk
Dan dapat membedakan pahit manis
Pada kopi yang kau sugukan dini hari

Katakan “aku mencintaimu”
Agar aku tahu bahwa jalan tak lagi panjang,
Laut tak lagi dalam, menuntaskan peryataan cinta
tak harus memiliki

Katakan “aku mencintaimu”
Agar aku tak lagi sendiri dan puisi menyudahi kesedihannya sendiri, agar merpati tak lagi menerbangkan surat kabar rinduku padamu

Januari 2023

SEBENTAR LAGI

Sebentar lagi
Aku ingin lebaran dan liburan dibibirmu
Merasakan setiap nafas diksi
Dan lembut puisi dalam senyuman.

Aku adalah satu-satunya penyair yang galau
Menjadikan kau sebagai lilin pada tamaram malam,
Harusnya kau patuh
Menemani aku membahasakan tubuhmu sampai utuh.

Sebentar lagi
Aku menjadi salah satu penyair yang fakir
Dan burung-burung mencericitkan namamu
Dalam gelombang riuh ranting-ranting ingatan.

Jogja, Desember 2022

Tentang Penulis:
Syafiq Rahman
Seorang pengarang yang lahir di Sumenep Madura. Sedang kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Karya-karyanya termuat di pelbagai media dan koran, seperti dunia santri, ngewiyak, negeri kertas, tiras times, nalar politik dan lain-lain. Bergiat menulis puisi, cerpen dan esai di Komunitas Majlis Sastra Mata Mena (MSMP).

Rate this article!
Selain Aku Hanya Aku,5 / 5 ( 1votes )
Tags: