Selalu Ada Karya Baru Berkat Kerjasama dengan DUDI

Siswa SMK PGRI 1 Ponorogo memamerkan Micro Car Unit pengangkut sampah saat mengikuti Jatim Fair 2014 pekan lalu.

Siswa SMK PGRI 1 Ponorogo memamerkan Micro Car Unit pengangkut sampah saat mengikuti Jatim Fair 2014 pekan lalu.

Kota Surabaya, Bhirawa
Perkembangan dunia pendidikan kejuruan di Jatim memang sedang menggeliat di dua-tiga tahun terakhir ini. Bukan saja jumlahnya yang diperbanyak, kerjasama dengan industri juga semakin intensif dilakukan. Hingga berbagai karya inovatif pun lahir dari tangan-tangan terampil siswa yang kini belajar di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini.
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Jatim yang dibalut dalam Jatim Fair 2014 telah berlangsung sepekan lalu. Ada berbagai produk UMKM dan industri yang berebut pasar di sana. Namun akhir cerita dari pasar tidak selalu seputar pelanggan dan keuntungan. Sebab di sana, di pameran yang diakui terbesar itu ada juga siswa SMK yang berusaha membuktikan slogan ‘SMK Bisa’ dengan beragam karya.
Apa saja karya inovasi itu? Tak dapat disebut satu per satu. Tapi yang jelas, ada 30 lembaga SMK se-Jatim yang ikut terlibat. Masing-masing punya karya yang diunggulkan. Sehingga dapat dipastikan, selalu ada karya baru SMK yang bergantian dipamerkan setiap dua hari sekali. Seperti karya SMK PGRI 1 Ponorogo yang hadir di penghujung pameran lalu pada 18-19 Oktober.
Sebuah inovasi bidang otomotif dibawa para siswa yang datang dari Bumi Reog itu. Karyanya adalah mobil mini pengangkut sampah dengan dilengkapi hidrolik di bak pengangkutnya. Prasetyo, Yusuf Davis Prakoso dan Singgih Doni P adalah siswa kelas XII yang sukses membuat karya tersebut. Mereka menyebut karyanya itu sebagai Micro Car Unit Pengangkut Sampah.
Prasetyo mengatakan, mesin dari mobil mini itu diambil dari motor pengangkut barang roda tiga. Selanjutnya, dari mesin itu mereka buat kerangka mobil mini sekaligus bak pengangkut persis seperti bak truk tapi dalam ukuran kecil. “Kita merangkai semuanya hingga kurang lebih butuh waktu tiga bulan sampai selesai. Hanya mesin, gardan dan hidrolik yang kita peroleh dari pabrikan,” kata dia.
Dengan mesin berkapasitas 300 cc, mobil buatannya dapat mengangkut sampah hingga 700 kuintal. Kemampuan angkut ini diakuinya memang lebih besar dari kendaraan biasanya dengan kapasitas yang sama. Ini lantaran dia memilih menggunakan sistem kerja mesin OHV. Sedangkan mobil biasanya menggunakan OHC. “Memang lebih lambat melajunya. Tapi kelebihannya dapat mengangkut muatan lebih banyak. Berbeda dengan OHC yang bisa melaju lebih cepat tapi mengangkutnya lebih kecil,” kata dia.
Dibuatnya mobil ini, dikatakan Yusuf, untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam mengelola sampah. Sebab, jika menggunakan truk pengangkut sampah yang terlalu besar ukurannya tidak akan fleksibel masuk ke sekolah. “Dulu kita sudah membuatnya dalam bentuk motor tapi hasilnya kurang maksimal. Sebab, keseimbangan menggunakan model motor dengan mobil jauh lebih baik yang mobil,” tutur dia.
Eko Winarto, guru pendamping SMK PGRI 1 Ponorogo mengatakan, karya ini merupakan buah dari kerjasama yang baik dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Mulanya, pihak SMK menjalin kerjasama untuk pemagangan siswa dengan PT Viar yang memproduksi motor pengangkut roda tiga. Setelah melihat potensi yang ada, pihak sekolah mengajukan rencana pembuatan mobil ini. Sehingga PT Viar pun tertarik dan memberikan satu unit mesin untuk dijadikan prototipe micro car unit ini. “Selama pembuatan, proses juga terus diawasi oleh perusahaan.
Sampai hasilnya terwujud dan mereka senang,” kata dia. Sampai saat ini, prototype tersebut belum dipromosikan sebagai produk pasar. Namun dia optimistis, jika pasar tertarik, Eko siap memperbanyak produk itu untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Ini dibuatnya menghabiskan dana sekitar Rp 40 juta. Kalau dipesan, kita siap membuatnya lagi,” tutur dia.
Selain micro car unit, karya lain juga disajikan SMKN 1 Madiun berupa NXT robot lego. Sebuah teknologi masa kini yang dapat digerakkan menggunakan software yang kompatibel dengan smartphone. Dalam demonstrasinya, Vidi Eka Putra yang merancang robot itu menggunakannya untuk memukul bola. Controlernya menggunakan smartphone yang dihubungkan melalu bluetooth,” kata dia. [tam]

Tags: