Dr Ir Made Sukartha CES
I Made Sukartha
Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk mengurai masalah dan membuat terobosan dari masalah itu. Salah satunya yang dilakukan Dr Ir I Made Sukartha CES, yang sehari-hari menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim, yakni dengan mengajak minum kopi atau istilah Jawanya ngopi bersama anak buah.
Dengan ngopi, kata Made, suasana lebih mencair. Sehingga semua permasalahan yang ingin diselesaikan bisa dibahas dengan cepat. Tentu suasana ini tidak akan ditemukan jika permasalahan itu dibahas dalam rapat yang formal, harus sesuai kaidah-kaidah birokrasi.
“Setiap pagi pasti saja ajak kepala bidang atau pejabat eselon III untuk ngopi dan berdiskusi membahas permasalahan yang dihadapi Dinkop dan UMKM Jatim. Saya tanya kegiatan apa saja yang dilakukan bidang-bidang. Kadang ide-ide cemerlang itu keluar dari acara ngopi itu. Kita ajak ngobrol santai sambil bercanda. Tapi meski bercanda, hasilnya bukan candaan,” ungkapnya.
Untuk tempat ngopinya, Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim ini mengaku sangat fleksibel dan berpindah-pindah. “Berpindah-pindah disini bukan antara restoran satu ke restoran lainnya, tapi antara ruang kerja kepala bidang satu ke kepala bidang lainnya. Jadi tetap di ruang kerja di lingkungan Dinkop dan UMKM Jatim,” tuturnya.
Kebiasaan ngopi bareng anak buah ini, sudah dilakukan Made sejak bertugas di Dinkop dna UMKM Jatim pada 30 Agustus 2015 silam. Bahkan, saat di Biro Perekonomian dirinya juga telah melakukan hal yang sama.
“Ajak ngopi bareng anak buah ini adalah seni memimpin. Jadi menjadi seorang pemimpin itu harus ada manajemennya dan ada seninya. Kalau hanya formal-formal saja justru bisa menyebabkan ada jarak antara pimpinan dan anak buah,” kata alumnus ITS Surabaya ini.
Dengan ngopi, lanjutnya, permasalahan yang terpendam dan rahasia bisa keluar dan dicarikan solusinya. “Sampai saat ini semua permasalahan bisa terselesaikan dengan cepat. Tidak ada yang tersinggung karena diskusi dibalut dengan canda. Makanya adalah istilah ngopi sek ben enggak salah paham,” tuturnya. [iib]
