Selalu Penasaran dengan Materi Soal Geometri

Nicholas Purwanto

Nicholas Purwanto
Prestasi segudang, baik tingkat nasional maupun International, membuat Nicholas Purwanto jadi sosok pelajar yang menginspirasi. Kembali, siswa kelas IX SMP Negeri 1 Surabaya baru-baru ini mengharumkan nama Indonesia di kancah International, tepatnya dalam ajang Asia International Mathematical Olympiad Open Contest di Thailand, 4 Agustus lalu. Nichol sapaan akrabnya mengungkapkan, jika matematika bukanlah sebuah ha’ yang menyulitkan dirinya. Justru, dengan matematika ia menemukan rasa percaya dirinya.
“Dari kecil saya memang suka matematika. Sempat ngerasa kesulitan, tapi semakin lama semakin terbiasa dengan soal-soal matematika. Karena sering juga latihan,” ungkap dia.
Bagi sulung dua bersaudara ini, soal matematika yang terkesan sulit justru memacu dia untuk menyelesaikan soal-soal model baru.
“Matematika itu seru kalau kita tahu taktik dan caranya. Kalau orang-orang benar-benar mau belajar pasti bisa. Ya, tergantung mindset memang,” ujar putra Budi Purwanto dan Jeanny Widiastuti.
Meskipun sudah terbiasa dengan soal-soal Matematika, diungkapkan Nichol jika ada beberapa materi yang masih membuat dia penasaran. Salah satunya adalah materi Geometri.
“Materi ini banyak teorinya. Sedangkan saya biasanya menggunakan penalaran. Saya lemah kalau sudah pakai teori,” papar dia. Namun, tambah dia, beberapa soal geometri SMA yang sempat keluar pada ajang AIMO beberapa hari yang lalu, mampu ia selesaikan dengan baik. “Kemarin (waktu lomba, red) sempat ketemu soal geometri SMA. Beruntung bisa nyelesaiin dengan baik. Karena sebelumnya juga sudah belajar,” lanjut dia
Terhitung sudah tiga medali emas yang didapatkan Nicholas. Dua diantaranya ia rebut dari olimpiade matematika tingkat International, dan sisanya ia rebut pada kejuaraan matematika di tingkat SMA. Satu perunggu juga dapatkan pada olimpiade KMNR yang diadakan di Jakarta tahun lalu. “Dalam satu tahun ini, saya dapat tiga medali. Pertama dari olimpiade matematika di tingkat SMA. Kompetisi Matematika Nalaria Reakistik (KMNR) dan terakhir AIMO dapat medali emas,” jelas dia.
Tidak ada strategi atau teknis khusus yang dia pelajari untuk meraih prestasi di tingkat International maupun Nasional tersebut. Bahkan, pernah sesekali dia mengikuti kejuaraan matematika dan tidak memperoleh penghargaan dan medali. Pola belajar Nichol juga tergolong biasa saja. Sama seperti siswa kebanyakan. Namun, materi sekolah masih menjadi fokus utamanya dalam belajar matematika.
Diakui siswa kelahiran Surabaya, 25 Juni 2004 ini, masalah ketelitian masih menjadi masalah utama yang masih perlu diperbaiki dari dirinya. “Teliti menjadi kunci utama dalam penyelesaian matematika. Ini juga menjadi lawan saya,” jelas dia.
Ia berharap seiring dengan prestasi yang ia dapatkan, lebih banyak lagi siswa-siswi yang bisa mengikuti olimpiade matematika sekaligus mebyukai matematika. “Tahun depan juga sekoga saya bisa ikut lagi,” tandas dia
Pada kejuaraan ini, ia mampu menyisihkan ratusan peserta dari 16 negara di dunia. Diantaranya Brazil, Kazakhstan, Malaysia, Korea Singapura, Hong kong, China dan Turki. [ina]

Tags: