Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa
Bagi setiap muslim, sunah hukumnya berbuka dengan kurma. Buah khas Timur Tengah ini lantas seolah-olah menjadi sajian wajib di Bulan Ramadan. Tidak terkecuali bagi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia mengaku selalu menyediakan kurma sewaktu berbuka. Ada dua jenis kurma yang disajikan sewaktu berbuka.
“Ya kalau kami masih punya Ajwa, ya Ajwa. Tapi sekarang itu ada Medjool, yang guede kayak buah Sawo,” kelakar Khofifah usai buka bersama di kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (7/5).
Kurma Ajwa menjadi menu wajib pembuka saat berbuka puasa sejak sebelum mantan menteri sosial itu menjabat sebagai gubernur Jatim. Buah yang tumbuh subur di kawasan Arab ini didapatnya langsung dari asalnya.
Kurma-kurma itu dikirim langsung ke rumah Khofifah di Kawasan Jakarta Selatan. Buah dengan rasa manis dan legit itu dikirim dari Kuwait dan Qatar. “Kalau (rumah) di Jakarta biasanya dari Kuwait dan Qatar ada yang kirim langsung. Karena ketua muslimat ya, tapi ini saya belum cek di (rumah) Jakarta,” ungkapnya.
Sesuai sunah nabi, Ketua PP Muslimat NU itu berbuka kurma dengan jumlah ganjil, dan air putih. Kalau ada air zam-zam, ia mengonsumsi air zam-zam sebagai pengganti air putih. Yang menjadi perhatiannya adalah cara mengonsumsinya.
Khofifah selalu mengambil kurma ajwa dengan jumlah ganjil. Sebelum memakannya, kurma dimasukkan terlebih dahulu ke dalam air zam-zam. Kemudian membaca selawat, dan barulah dimakan. “Itu ada hadis menyebut kemungkinan kalau ada yang mau menyantet, bisa mencegah santet,” ungkapnya.
Tahun ini merupakan tahun pertama Khofifah menjalankan ibadah puasa sebagai Gubernur Jawa Timur. Di tiga hari awal ia selalu berbuka puasa di Kantor Gubernur Jawa Timur atau di Gedung Negara Grahadi. “Anak saya ini tinggal di Jakarta satu, dan di Malang. Suami sudah tidak ada, kemarin buka puasa pertama di Grahadi, hari ini di sini (kantor gubernur),” tandasnya. [tam]
