Selalu Terjadi Banjir, SMPN 2 Tanggulangin akan Direlokasi

Kondisi SMPN 2 Tanggulangin terus terendam banjir saat musim penghujan. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Walaupun seluruh area halaman sekolah maupun ruang kelas telah ditinggikan hingga 50 centimeter. Namun setiap musim penghujan masih sering kebanjiran, melihat kondisi ini SMPN 2 Tanggulangin, Sidoarjo rencananya direlokasi, dicarikan solusi daerah yang aman dari banjir.
Rencana ini disampaikan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo terpilih (Ahmad Muhdlor Ali-Subandi) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, saat memberi bantuan dan meninjau kondisi warga terdampak banjir yang rutin terjadi tiap tahun di tiga desa, yakni Desa Kedungbanteng, Desa Banjarpanji dan Desa Banjarasri Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali yang akrab disapa Gus Muhdlor mengatakan, wacana ini telah dikordinasikan dengan pihak Dikbud Sidoarjo karena SMPN 2 Tanggulangin yang bertempat di Desa Kedungbanteng, dinilai sudah tidak layak ditempati dan harus dipindah ke wilayah yang lebih aman dari daerah rawan banjir.
“Wacana relokasi itu telah diusulkan dan telah dikordinasikan dengan beberapa pihak terkait, untuk dicarikan tempat yang layak jika benar – benar akan dipindah,” jelas Gus Muhdlor, Senin (25/1) kemarin.
Gus Mudlor akan merelokasi SMPN 2 Tanggulangin tetap di wilayah timur Jl Raya Tanggulangin. Karena wilayah barat sudah ada SMPN 1 Tanggulangin. ”Makanya, terkait lokasi yang akan dijadikan lahan sekolah, kami masih terus berkordinasi bersama dengan pihak Dikbud Sidoarjo,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo terpilih Subandi mengatakan, struktur tanah di wilayah Sidoarjo, khususnya di tiga desa itu mengalami penurunan tanah, akibat terjadinya bencana alam luapan lumpur Lapindo. Maka turunnya tanah akan menjadi kajian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, diharapankan jangan sampai terjadi banjir setiap kali ada hujan. Jangan menjadi permasalahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Sedangkan Kepala SMPN 2 Tanggulangin, Al Hadi, mengaku seluruh area halaman sekolah maupun ruang kelas telah ditinggikan mencapai 50 centimeter. Namun tetap saja banjir lebih tinggi, maka dengan direlokasi, pihaknya setujuh dan sangat bersyukur karena sekolah sudah tidak layak untuk ditempati.
“Kami mengusulkan lokasi yang tepat, nantinya tetap harus berada di sebelah timur Jl Raya Tanggulangin, yaitu di Desa Ngaban. Karena wilayah ini dinilai sangat strategis dan aman dari banjir,” jelas Al Hadi. [ach]

Tags: