Selama Dua Bulan, Penderita DBD Capai 281 Kasus di Bojonegoro

Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bojonegoro, Whenny Dyah P . (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro mencatat, selama periode bulan Januari hingga 27 Februari 2019 ada 281 warga Bojonegoro menderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah tersebut lima orang meninggal dunia.
DBD di Bojonegoro sendiri menyerang hampir semua kalangan, dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
“Pada bulan Januari ada 223 kasus dan yang meninggal ada 4 orang, sedangkan pada bulan Februari mengalami penurun, hanya 58 kasus dan satu orang meninggal dunia,” ujar Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bojonegoro, Whenny Dyah P , kemarin (4/3) .
Kondisi seperti ini, kata dia, pihaknya terus mewaspadai kemungkinan terjadi lonjakan pasien DBD, pihak Dinkes terus melakukan gerakan pencegahan bersama masyarakat dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus.
” Menguras atau membersihkan penampungan air minum, drum dan bak-bak air lainnya. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat penampungan air,” terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya menuturkan, bisa memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan menaburkan bio larvasida atau obat cair anti nyamuk di penampungan air.
” Gerakan PSN dengan cara 3M Plus ini harus kita lakukan bersama-sama masyarakat. Insya Allah penularan DBD dari nyamuk Aedes Aegypti dapat kita tanggulangi, karena ini untuk mencegah berkembangbiaknya,” tuturnya.
Dirinya juga menambahkan, pihaknya juga telah melakukan fogging di beberapa wilayah yang banyak penderita DBD-nya. Namun, Fooging sendiri sifatnya hanya untuk pemberantasan nyamuk dewasa bukan untuk jentik-jentik nyamuk.
“Kalau melakukan PSN dengan cara 3M plus tersebut, bisa mencegah perkembangan nyamuk,” pungkasnya. [bas]

Tags: