Selama Pandemi Covid-19, Pesantren di Madura Belum Tersentuh Bank Pemerintah

Anggota DPRD Jatim, Mahhud

DPRD Jatim, Bhirawa
Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim belum terlihat eksyen nyata di tengah masyarakat saat pandemi Covid-19. Padahal, warga masyarakat, khususnya di Madura tengah menanti kehadiran BUMD milik Pemprov Jatim ini.
Seperti koperasi yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes) di Pulau Garam masih banyak yang belum tersentuh program-program pemerintah yakni Bank berplat merah.
Anggota DPRD Provinsi Jatim, Mahhud mengakui bahwa Bank milik Pemprov Jatim masih belum menyentuh koperasi yang ada di pondok pesantren yang ada di Madura.
“Banyak pesantren di Madura yang belum tersentuh program-program pemerintah. Sebagian besar Bank plat merah ini belum hadir di tengah-tengah Pesantren yang mayoritas mempunyai koperasi,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (1/9) kemarin.
Begitu juga soal pengembangan UMKM bagi masyarakat. Padahal, kata Mahhud, program ini penting untuk menguatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, pemerintah harus meningkatkan sosialisasi program kepada masyarakat yang ada di Pulau Madura. Sehingga, sambung dia, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Ia juga mendesak terkait proses pendampingan yang dilakukan Bank Jatim dan Bank UMKM.
Disamping itu, Mahhud yang juga Anggota Komisi C DPRD Jatim ini meminta supaya Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim menyiapkan anggaran khusus untuk memberikan pinjaman bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM) hingga pedesaan dengan segala kemudahan.
“Karena selama ini Bank milik Pemprov ini kurang mensuport pinjaman bagi para pelaku UMKM yang ada di pelosok pedesaan sehingga mereka dimanfaatkan oleh Bank Swasta untuk memberikan pinjaman dengan persyaratan lebih mudah namun bunganya lebih besar,” jelasnya.
Seharusnya, lanjut Mahhud, seharusnya Bank berplat merah yang ada di daerah-daerah jangan mempersulit administrasi atau persyaratan jika ada masyarakat yang mau mengajukan pinjaman. Sebab, mereka butuh modal untuk memajukan usaha. “Ini menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim agar beban rakyat tidak terpukul akibat pandemi Covid-19,” paparnya.
Politisi dari Dapil Madura ini pun berharap Bank Jatim dan Bank UMKM bisa mengayomi masyarakat Jatim, khususnya Madura yang mau mengajukan pinjaman dengan bunga ringan dan yang paling penting diberikan kemudahan untuk pengajuan kredit.
“Terus terang, di Madura banyak masyarakat yang membutuhkan modal untuk pakan ternaknya. Seharusnya Bank Jatim hadir untuk mereka dan tanggap segera memberikan simultan pinjaman di sektor pertanian,” imbuhnya.
Pihaknya mendorong agar Bank Jatim lewat BPR-nya memberikan kemudahan pinjaman bagi para pelaku UMKM yang ada di Jatim hingga pelosok daerah, mengingat anggaran sudah disiapkan namun serapannnya masih tergolong rendah. [geh]

Tags: