Selama Sepekan, Polres Bojonegoro Galakkan SIM Masuk Ponpes

Satlantas Polres Bojonegoro giat SIM masuk ponpes Al-Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro

Satlantas Polres Bojonegoro giat SIM masuk ponpes Al-Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro

Bojonegoro, Bhirawa      
Guna  meningkatkan keselamatan berlalu lintas bagi si pengendara khususnya bermotor, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bojonegoro adakan giat Surat Ijin Mengemudi (SIM) masuk Pondok Pesantren (Ponpes).
Kanit Reg Iden Satlantas Polres Bojonegoro, Iptu Siswoyo mengatakan kegiatan yang berlangsung selama seminggu ini di adakan khusus bagi para santri. Kegiatan ini dilaksanakan hampir di seluruh Ponpes yang ada di Kabupaten Bojonegoro. “Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, banyak cara yang bisa dilakukan terutama dalam hal proses kepemilikan SIM, mulai dari tingkat desa, pelajar,” jelasnya.
Dikatakan, jika giat SIM masuk Ponpes ini berlangsung sejak tanggal 4 November hingga 11 November 2014 mendatang. Anggota yang ada di unit SIM, secara bergiliran melakukan pendataan kepada pondok pesantren yang ada di wilayah Bojonegoro.
“Pekan sim masuk ponpes, menghindari laka para santri, selain itu kepedulian satlantas untuk membantu para warga ponpes. Bahkan hal ini juga menyadarkan kepada para pengguna jalan akan pentingnya mematuhi aturan berlalu lintas yang baik dan benar,” menurutnya.
Dan untuk kali ini ada beberapa Ponpes yang telah di kunjungi, diantaranya Ponpes yang berada di Kecamatan Dander seperti di Al-Munawar di Desa Kunci, Ponpes Abu Darim dan Al-Rosid di Desa Ngumpakdalem.
“Di tempat tersebut para santri sanggat antusias mengikuti ujian praktek SIM C, seperti di ponpes Al-Rosid tanggal 9 November kemarin tercatat sekitar 25 santri membuat SIM C baru. Dan SIM C perpanjangan sebanyak 7 santri,” ungkapnya.
Disampaikan juga, dalam kegiatan ini pihaknya tidak semerta merta memberikan kemudahan dalam ujian kepengurusan SIM. Para pesantren wajib mengikuti test teori maupun praktek, bahkan mereka yang ikut wajib harus berusia 17 tahun.
“Mereka yang wajib ikut dalam giatan ini adalah mereka yang sudah berumur 17 tahun keatas, dan rata-rata yang ikut mereka yang sudah kelas tiga. Sedangkan kelas 1 dan 2 masih belum cukup umur,” tuturnya.
Petugas yang mengikuti giat SIM masuk Ponpes ini diantaranya dirinya sendiri, Aiptu Buntoro bagian Baur SIM, Brigadir Yoned sebagai penguji teori, Brigadir Diner Pasaribu sebagai penguji praktek dan Brigadir Devi CA sebagai SIM keliling.
“Ini merupakan progam dari Polda Jawa Timur, dan setiap Satlantas yang berada di jajarannya wajib melaksanakan. Sebab masih banyak kecelakaan lalu lintas yang berasal dari kalangan anak sekolah,” imbuhnya
Selain itu pihaknya berharap dengan adanya program SIM masuk pesantren ini mampu menciptakan para santri yang santun dalam berlalu lintas serta mau menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dengan menyampaikan bagaimana berlalu lintas secara sopan kepada santri lainnya.
Dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah sentuhan pengaruh untuk terciptanya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya. Secara tidak langsung satu langkah yang tepat untuk menekan tingkat laka lantas. [bas]

Tags: