Selama Sidang Putusan MK,Kondisi Surabaya Aman

DSCN0299Polda Jatim, Bhirawa
Kondisi keamanan kota Surabaya  selama pembacaan putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, sangat kondusif. Meski memperketat pengamanan di kantor KPU Jatim, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono mengutamakan penanganan humanis dan menjamin kebebasan massa apabila melakukan orasi.
“Saya menjamin kemerdekaan berpendapat bagi simpatisan yang hendak menyalurkan aspirasinya. Tapi, kami tetap menghimbau untuk massa agar tetap menjaga ketertiban,” ujar Unggung Cahyono usai apel pasukan di KPU Jatim, Kamis (21/8).
Menurut Unggung, sesuai dengan Undang-undang RI No 9 tahun 1998 yang mengatur tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Ia mempersilahkan bagi massa yang hendak melakukan unjuk rasa, agar menyampaikan pendapatnya dengan sebebas-bebasnya dan tetap menjaga ketertiban.
“Walau saya asalnya dari Brimob, tapi saya tidak suka kekerasan dan anarkisme. Utamakan pendekatan humanis dan hadapi massa dengan pendekatan teman dari Polwan selaku negosiator,” terang Unggung Cahyono.
Pada kesempatan kemarin kapolda juga menegaskan akan menindak tegas segala bentuk tindak anrkistu. Namun, dalam pengamanan aksi unjuk rasa, , sesuai Perkat No 1 tahun 2009, Polda Jatim menggunakan pengamanan dengan lima tahapan. Tahapan tersebut mulai dari water canon, security barrier, laras licin, gas air mata.
Selain itu, usai apel pasukan di Kantor KPU Jatim Jl Raya Tenggilis, Unggung memerintahkan untuk Propam dan Provos Polda Jatim mengecek senjata yang dibawa anggota. Apabila ditemukan anggota yang nekat membawa senjata api, pihaknya memerintahkan untuk menarik senjata api tersebut.
“Jika mendapati anggota yang membawa senjata api, saya minta anggota Propam dan Provos segera mengambil senjata itu,” tegasnya.
Mengenai kekuatan pengamanan, Unggung mengaku mengerahkan 1/3 kekuatan dari 14.120 personil. Sementara untuk wilayah Surabaya ada lima titik yang dijaga oleh 900 personil, dengan rincian titik fokus di bundaran Waru, Kebun Binatang Surabaya (KBS), Tugu Pahlawan, Gedung Grahadi, dan Taman Bungkul.
Selain itu, wilayah Sier, Brebek, NIP Ngoro, Pier Pasuruan terus mendapat pengawalan dari anggota kepolisian. Sedangkan untuk objek vital di Surabaya, Unggung mengaku mendapat back up personil dari Pangdam V/Brawijaya.
“Pengamanan objek vital di Surabaya, mendapat back up 2 batalion pasukan TNI. Dengan rincian 1 batalion ditempatkan di Kantor Gubernur, TVRI, RRI, Pertamina. Sedangkan 1 batalion lagi tetap stand by di tempat,” papar Unggung.
Terkait pengamanan di 10 zona dan wilayah Tapal Kuda, Unggung mengatakan, pihaknya tetap memantau pengamanan di wilayah tersebut. Selain itu, kawasan Pantura seperti Gresik, Lamongan, dan Bojonegoro, tak luput dari perhatian pengamanan Polda Jatim. “Pantauan anggota kami tidak hanya di Surabaya saja. Namun, seluruh wilayah Jawa Timur terkhususkan 10 zona dan Tapal Kuda, tetap mendapat perhatian kami,” pungkasnya. [bed]

Tags: