Selamat Datang Calon Investor Industri

Dian Novianti.jpgOleh:
Diah Novianti, MA
Peneliti pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur ; Alumni Sandwich Programme UGM Jogjakarta-IHS Rotterdam

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesaat setelah mendarat dari kunjungan ke Korea Selatan bahwa banyak perusahaan kores yang ingin berinvestasi di Indonesia menarik untuk ditindaklanjuti. Menariknya lagi, bawah salah satu lokasi yang bakal diincar dan menjanjikan adalah Provinsi Jawa Timur.
Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 38,3632 juta jiwa, meningkat sebesar 0,7% dari jumlah penduduk pada tahun 2012. Jumlah pencari kerja sebanyak 815.221 orang (BPS Provinsi Jawa Timur, 2014), memiliki peluang cukup besar untuk mampu menerima penawaran dari investor tersebut.
Berdasarkan data dari  Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur sebagaimana dilansir oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, gambaran profil industri di Jawa Timur  adalah sebagai berikut : (1) terdapat 795.410 unit usaha , meliputi Kelompok Industri Logam, Mesin, tekstil dan Aneka (ILMTA), Industri Agro Kimia (IAK) dan Industri Alat Trasnportasi, Elektronika dan telematika (IATT); (2) tenaga kerja sebanyak 3.069.575 jiwa; (3) nilai produksi sebesar 203.288; (4) nilai investasi sebesar 63.857 dan (5) nilai ekspor sebesar 14.483.213. Dari kelima parameter tersebut, hanya nilai ekspor yang mengalami penurunan volume dibanding volume yang tercapai pada tahun sebelumnya.
Langkah penting yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan kawasan yang sesuai untuk industri. Kesesuaian dimaksud adalah kesesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan yang ada, antara lain kesesuaian lahan dengan sarana prasarana yang menunjang, kemudahan izin untuk berinvestasi dan lain sebagainya.
Menarik Minat Investor
Untuk menarik minat investor menanamkan modalnya dengan mendirikan pabrik di Jawa Timur tentu saja harus didukung dengan situasi yang kondusif dalam persaingan dunia usaha yang menuntut efisien di segala bidang agar dapat diperoleh harga yang kompetitif untuk produk yang direncanakan. Efisiensi ini dapat dicapai dengan merencanakan nilai investasi serta biaya produksi yang optimum sehingga diharapkan dengan harga jual yang terjadi di pasar dapat diperoleh laba yang  cukup untuk menunjang keberadaan industri di masa yang akan datang.
Salah satu faktor hambatan dalam peningkatan daya saing adalah kepastian hukum antara lain kepastian hukum dalam penentuan lokasi industri. Hal ini telah diakomodir oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur  yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur No. 2 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur. Dalam Peraturan Daerah Jawa Timur No. 2 Tahun 2006 telah ditetapkan bahwa pemanfaatan kawasan industri meliputi kawasan industri estate, sentra industri kecil dan zona industri.
Kawasan industri estate meliputi antara lain Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Kota Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto. Kawasan industri di Kabupaten Gresik. Arahan pengelolaan menurut Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur No. 2 Tahun 2006 antara lain bahwa kegiatan industri dilakukan dengan mempertimbangkan keterkaitan proses produksi mulai dari industri dasar/hulu dan industri hilir serta industri antara, yang dibentukberdasarkan pertimbangan efisiensi biaya produksi, biaya keseimbangan Iingkungan dan biaya aktifitas sosial.
Beberapa faktor yang sangat berpengaruh  dalam suatu rencana investasi adalah biaya produksi yang meliputi biaya investasi tanah dan biaya transportasi  yang dibebankan dalam biaya produk selama masa berlangsungnya industri tersebut. Salah satu faktor yang menentukan biaya investasi tanah adalah lokasi dimana pabrik tersebut akan didirikan. Lokasi yang strategis dan  sesuai peruntukan lahan akan memiliki harga yang lebih tinggi dari lokasi yang lainnya. Namun demikian harga yang tinggi ini dapat memiliki nilai kompetitif apabila dikaitkan dengan biaya tansportasi untuk distribusi hasil produksi serta biaya tansportasi bahan baku produksi.
Faktor biaya produksi juga berpengaruh langsung pada harga jual yang sangat menentukan bagi konsumen dalam menetukan pilihan pada produk yang dikehendaki, sehingga kemampuan untuk menekan biaya bagi produsen adalah kunci utama bagi produsen untuk bersaing terhadap produk lain yang memiliki standar mutu yang setaraf.
Seperti yang diuraikan oleh Philip Kotler di dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian”  (  1995, hal 97).  Bisnis  berusaha keras mencapai  biaya produksi dan distribusi rendah sehingga harganya lebih rendah dari pesaingnya dan mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan dengan strategi ini harus tampil dalam rekayasa, pembelian, produksi maupun distribusi dan tidak perlu terlalu terampil dalam menjual.
Hal lain yang perlu dicermati adalah peranan prasarana transportasi yang sangat diperlukan guna kelancaran angkutan bahan baku maupun distribusi hasil produksi yang umumnya menggunakan kendaraan berat. Dan apabila produk industri  ini berorientasi ekspor maka perlu diperhatikan prasarana transportasi guna menunjang kelancaran dari pabrik menuju pelabuhan Tanjung Perak sebagai pintu gerbang ekspor utama untuk kota Surabaya dan sekitarnya.
Dari beberapa uraian ini dapat diketahui bahwa Provinsi Jawa Timur telah siap dengan sarana maupun prasana untuk meningkatkan investasi di bidang industri. Apalagi saat ini tengah berjalan pembangunan jalan tol trans Jawa, meski agak tertatih dengan kendala utama pada pembebasan lahan. Dengan kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang berkepentingan, masalah tersebut akan dapat diselesaikan.
Untuk menentukan lokasi yang paling sesuai masih diperlukan kajian yang lebih detail berdasarkan kesesuaian besarnya rencana produksi dan besar lahan yang dibutuhkan. Bukan hal yang sulit, apalagi Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Tak perlu diragukan lagi, dengan optimisme Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap menyampaikan ucapan “Selamat Datang, Calon Investor Industri”.

                                                                                        ———————– *** ———————-

Tags: