Selangkah Lagi MUS Jadi Lembaga Konservasi

Suasana Madiun Umbul Square saat hari libur selalu dipadati pengunjung. Inzet Direktur MUS, R. Afri Handoko. [sudarno/bhirawa]

Suasana Madiun Umbul Square saat hari libur selalu dipadati pengunjung. [sudarno/bhirawa]

Kab Madiun, Bhirawa
Setidaknya dalam waktu dekat, dapat dipastikan Madiun Umbul Square  (MUS) atau yang lebih dikenal dengan Taman Wisata Umbul (TMU) di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun, bakal menjadi lembaga konservasi, stelah mendapat kucuran dana Rp6 miliar dari Pemkab Madiun guna peningkatan pelayanan ke pengunjung.
Menurut Direktur Madiun Umbul Square, R Afri Handoko, untuk menuju ke strata sebagai lembaga konservasi, pihaknya sudah mengantongi rekomendasi berita acara teknis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. Rekomendasi ini, sudah dikirim ke Kementrian Kehutanan untuk syarat mendapatkan ijin sebagai lembaga konservasi.
“Surat permohonan dan rekomendasi berita acara teknis dari BKSDA Jawa Timur, sudah dikirim ke Jakarta untuk mendapatkan legal formal sebagai lembaga konservasi dari Menteri Kehutanan. Kalau disetujui, sekitar 51 hari kerja, izinnya sudah turun,” kata Direktur Madiun Umbul Square, R Afri Handoko, didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Madiun Drs. Herry Supramono, kepada wartawan, Minggu (11/9).
Dikatakannya, jika izin sebagai lembaga konservasi sudah turun, nantinya MUS tak hanya sebagai tempat rekreasi. Tapi mempunyai multi fungsi. Yakni tempat rekreasi, edukasi dan konservasi pelestarian hewan yang menjadi koleksi Madiun Umbul Square. “Kalau ijin sudah turun, nantinya Madiun Umbul Square menjadi lembaga konservasi ke tujuh dan satu-satunya di Madiun,” jelasnya.
Untuk menjadi lembaga konservasi, lanjut Afri Handoko, Madiun Umbul Square harus mempunyai kandang satwa yang memadai agar binatang yang berada di tempat tersebut merasa nyaman seperti di habitatnya sendiri. Karena itu, pihaknya mengajukan anggaran ke APBD sebesar Rp.6 miliar dan sudah mendapatkan lampu hijau.
Ditanya, bagaimana kesiapan MUS setelah Pemkab Madiun mengabulkan pengajuan dana Rp6 miliar tersebut? Dipergunakan untuk apa saja dan dapatkah dipertanggungjawabkan pelaksanaan dari suntikan dan dari Pemkab Madiun tersebut? Spontan, Afri Handoko mengatakan, jika disetujui, selain untuk membangun wahana permainan, anggaran sebesar itu nantinya untuk membangun sarana dan prasarana Umbul Festival, penambahan koleksi satwa dan tukar menukar satwa, pembangunan kandang satwa, klinik satwa dan gudang pakan serta dapur satwa.
“Nah kegiatan ini merupakan untuk peningkatan pelayanan kepada pengunjung obyek wisata Umbul juga sekaligus bentuk pertanggungjawaban atas kucuran dana dari Pemkab Madiun tersebut. Jangan kuatir kalau soal tenaga ahli kami pun juga sudah mempersiapkannya.” paparnya.
Untuk diketahui, Madiun Umbul Square saat ini sudah mempunyai beberapa koleksi satwa. Diantaranya adalah musang, buaya, beruk, landak, kalong, merak, karwari dan ular. Mayoritas binatang yang menghuni tempat ini jenis omnivora.
Sedangkan dari sisi pendapatan hasil penjualan tiket masuk, pada tahun 2013 sebesar Rp.845 juta, tahun 2114 sebesar Rp.778 juta, tahun 2015 sebesar Rp.2,138 miliar dan tahun 2016, hingga bulan Juli sekitar Rp.1,5 miliar. Pendapatan tahun 2014 turun, karena saat itu ada renovasi. [dar]

Tags: