Selangkah Lagi, Poltek Kediri Berstatus Kampus Negeri

Wali Kota Kediri (kanan) saat menyambut kedatangan Menristekdikti Mohamad Nasir di Poltek Kediri.

Kota Kediri, Bhirawa
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia Mohamad Nasir dalam kuliah umum bertema Mempersiapkan Generasi Muda Indonesia Dalam Era Industri 4.0 mengungkapkan jika SK Program Studi Di Luar Kampus Utama Politeknik Negeri Malang (PSDKU – Polinema) untuk Poltek Kediri sudah dalam proses.
“Saat ini kita memang sedang mengembangkan pendidikan vokasi yang ada di Politeknik seluruh Indonesia, salah satunya adalah di Kediri ini. Semoga perubahan status menjadi negeri Poltek Kediri bisa segera terwujud dengan program PSDKU dengan Politeknik Negeri Malang,” ujar Moh Nasir.
Menristekdikti Mohamad Nasir yang juga menjadi narasumber dalam Kuliah Umum di Kampus II Politeknik Kediri ini menjelaskan perlu adanya perubahan dalam sistem perkuliahan yang sifatnya face to face.
“Kita perlu tinjau PTN dan PTS yang menerapkan sistem face to face. Kita tinjau dan evaluasi, kalau perlu akan kita perbaiki sistemnya,” ujarnya. Bagi salah satu orang yang pernah menimba ilmu di Kota Kediri ini, Mohamad Nasir merasa bahagia Kota Kediri telah berkembang menjadi lebih baik. Karenanya, M Nasir juga memberikan dorongan moral kepada mahasiswa Politeknik Kediri yang hari ini hadir dalam kuliah umum. M Nasir memberikan contoh suksesnya beberapa lulusan politeknik di Indonesia dari beberapa bidang dengan menggunakan teknologi sebagai penopang utama usaha yang dilakukan. Para peserta pun dibuat semakin bersemangat dan antusias dengan kuliah umum yang diberikannya.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan Politeknik Kediri adalah sebuah gagasan dari Pemerintah Kota Kediri pada zaman Walikota Maschut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Kediri pada masa itu. Pada masa saat ini, keberadaan Politeknik Kediri sebagai wujud Pemerintah Kota Kediri untuk meningkatkan Human Development Index di Kota Kediri.
Dengan berkembangnya dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, berkembangnya Politeknik Kediri dapat meningkatkan kualitas dan rasa kompetitif Kota Kediri.
“Kita dari Pemkot Kediri terus mendorong Poltek Kediri agar menjadi semakin bagus. Mahasiswa disini juga sudah diakui oleh perusahaan-perusahaan, banyak yang sebelum lulus ini sudah di booking dan ada beberapa yang kerjasama dengan UMKM di Kota Kediri dalam bidang mesin produksi dan publikasi usaha,” ujarnya.
Saat ini, di tahun 2019 perguruan tinggi yang akan meluluskan mahasiswa harus terakreditasi. Jadi harapannya, Politeknik Kediri bisa segera mendapatkan status baru sebagai Politeknik Negeri. “Kita sudah urus SK penetapan hibah ke Polinema. NPHD sedang proses. Kami berharap SK PSDKU Polinema bisa segera diterbitkan,” tambah Wali Kota
Di akhir kuliah umum, M Nasir menunjuk maju beberapa mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi di tiap jurusan. Berjajarlah Ratna Indah Sari dari jurusan Akuntansi yang memiliki IPK 3,71, kemudian Azhar dari jurusan Perawatan dan Perbaikan Mesin dengan IPK 3,69, Dodi Mahera dari jurusan Perawatan dan Perbaikan Mesin dengan IPK 3,5 dan M Dhimas dari jurusan Teknik Informatika dengan IPK 3,5. Selain itu ada juga Mega Larasati yang merupakan mahasiswa asal terjauh dari Kota Kediri yaitu dari Biak Papua juga maju di samping Menristekdikti itu. [van]

Tags: