Selesaikan Dualisme DPC Surabaya, DPD Hanura Jatim Buat Tim

Surabaya,Bhirawa
Diakui maupun tidak, kepemimpinan Kelana Aprilianto sebagai Ketua DPD Partai Hanura Jatim memang sedang dihadapkan dengan beberapa persolaan internal, terutama di tingkat DPC.
Kondisi ini bisa terlihat dari kondisi DPC Hanura Kota Surabaya yang faktanya telah pecah menjadi dua kubu, yakni kubu Jl Raya Ngagel dan Jl Wonosari Kidul. Bahkan kasusnya kini sedang dalam proses hukum di Pengadilan Surabaya.
Akibat perseteruan dua kepemimpinan ini, kini DPD Hanura Jatim juga terkena imbasnya, karena kubu Jl Raya Ngagel yang digawangi Agus Santoso dengan posisi sekretaris, terus berupaya membangun kekuatan sampai ke tingkat DPP yang kini dipimpin oleh Oso Sapta Odang sebagai Ketum yang baru.
Belakangan, Idrus Alwi mantan sekretaris DPD Hanura Jatim yang kini posisinya diganti oleh Warsito juga mulai bergerilya ke tingkat DPP, karena tidak terima dengan pencopotan dirinya yang menurutnya hanya berdasarkan beberapa tuduhan, dan menurutnya tidak satupun terbukti.
Terbaru, sumber di DPP mengatakan jika telah dibentuk tim khusus untuk menyelesaikan konflik internal di DPD Jatim. Dan tim itu terdiri dari Dr. Dossy Iskandar Prasetyo, Wisnu Dewanto Waketum, dan Sarifudien Suding Sekjen DPP.
Kabar ini tidak disanggah oleh Dossy Iskandar Prasetyo yang saat ini sedang berada di kota Surabaya, namun meminta agar bertanya langsung ke sekjen, karena posisinya sedang berkumpul dengan beberapa koleganya yang berasal dari berbagai partai.
“Kalau pak Wisnu saya nggak tau, tanya ke bagian organisasi atau langsung pak Sekjen saja, saya minta maaf tidak bisa bicara soal itu, soale posisi saya lagi berkumpul dengan banyak teman dari partai lain, nggak enak, sorry ya mas…coba ke pak Suding saja,” jawabnya saat dikonfirmasi media, Jumat (31/3)
Namun agenda penyelesaian konflik di DPD Hanura Jatim di tingkat DPP ini diakui oleh Soejatmiko Ketua Dewan Penasehat DPD Hanura Jatim, yang mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan kepastian tanggal pemanggilan dari DPP, yakni tgl 11 April 2017.
Menanggapi kabar ini, Reny Widya Lestari wakil ketua DPD hanura Jatim mengatakan jika pihaknya masih belum mengetahui soal agenda tersebut, dan mengaku jika belum mendapatkan undangan.
“Laporan Idrus? Soal opo .. Kita ngga ada tembusan, Hak nya Idrus mungkin kalau mau menuntut soal hal itu, Kemaren ngga ada omongan tuh,” jawabnya.
Dia juga menjelaskan jika persoalan pencopotan Idrus Alwi dari posisi sekretaris DPD Hanuara Jatim sebenarnya sudah final (selesai-red), setelah digantikan oleh Warsito. Tetapi jika ada undangan, pihaknya siap untuk hadir di DPP.
“Lagian soal pergantian pak Idrus kan sudah final dan aku kira tinggal melanjutkan apa yang sudah dilakukan pak Idrus dalam penguatan organisasi, Ya saat ini kan wes Cak War, Kok pak Idrus baru curhat lagi ke DPP, Ya prinsip sih, haknya pak Idrus, Awak dewe ngikut aje..kl ada undangan ya dihadiri,” tandasnya.
Masih Reny, kita buat laporan kegiatan menyangkut verifikasi, dan lanjut minggu depan soal Kinerja Dewan. Prinsip, kata Reni, dari Wakil Ketua Bid O (aku) adalah semua tetap kader Hanura, jadi nggak ada yang akan ditinggal atau tidak diberi tempat.
“Selama mau aktif..monggo. Mau caleg Dapil mana,monggo..mulai sekarang aktiflah…itu aja, Karena kabeh konco, terus terang soal kenapa ada Pergantian Sekretaris, adalah urusan Ketua dalam menyusun kabinetnya, Dan kenapa diganti, pasti ada alasan kuat yang menyangkut sesuatu hal yang tidak perlu diungkap ke publik,” tegasnya.
Reni juga menceritakan jika beberapa pengurus DPD Hanura Jatim yang dipimpin langsung oleh Kelana Aprilianto, baru-baru ini mendapatkan arahan langsung dari Ketum Oso Sapta Odang dikediamannya.
Dan Reni juga mengamini berita yang termuat di salah satu media online dengan label Times Indonesia, bahwa tujuannya untuk memantapkan koordinasi dan konsolidasi antar pengurus serta kader Partai Hanura di Jawa Timur, Ketua DPD Partai Hanura Jatim, H. Kelana Aprilianto dan sejumlah jajaran pengurus DPD Hanura Jatim lainnya. (q cox)

Tags: