Seluas-luasnya Menebarkan Manfaat

Dr Hidayatullah MSi

Dr Hidayatullah MSi
Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat adalah tiga kewajiban perguruan tinggi yang dibingkai dalam tri dharma. Namun, tiga saja rasanya kurang bagi Dr Hidayatullah MSi dalam menjadikan kampus yang dipimpinnya lebih bermanfaat.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tersebut memiliki tekad yang kuat menjadikan kampus lebih dari sekadar berfungsi merawat mahasiswa dan dosen.
“Amal usaha Muhammadiyah (Umsida) itu tidak dikembangkan untuk amal usaha itu sendiri,” tutur Hidayatullah. Karena itu, lanjut dia, kampus sudah seharusnya memberikan banyak manfaat di luar kampus itu sendiri.
Sebagai contohnya, tutur Hidayatullah, Umsida telah membangun sekolah dasar di Kecamatan Candi, Sidoarjo. Sebuah sekolah yang dibangun untuk memberi layanan pendidikan dengan kendali mutu dari kampusnya.
“Kita mengucurkan dana sekitar Rp5,5 miliar untuk pembangunan sekolah tersebut. Mulai dari pembelian tanah sampai akhirnya akan berdiri ruang kelas,” tutur dia.
Hidayatullah mengaku, di daerah tempat sekolah itu didirikan hingga kini masih cukup terbatas fasilitas pendidikan yang terbuka untuk melayani masyarakat. Khususnya layanan pendidikan bernafaskan Islam seperti umumnya sekolah Muhammadiyah. “Selain mendirikan sekolah, bulan Maret ini kami juga telah menghibahkan lahan dan tanah full bangunan untuk Muhammadiyah Sidoarjo senilai kurang lebih Rp3,9 miliar,” tutur mantan Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo tersebut.
Hidayatullah berharap, keberadaan kampusnya diharapkan mampu menjadi bagian penting dalam mewujudkan misi Muhammadiyah. Karena itu, pihaknya bertekad tidak hanya bisa mendirikan satu sekolah, tetapi juga mendirikan sekolah di wilayah-wilayah di Sidoarjo yang belum memiliki amal usaha. “Kalau mendirikan sekolah itu sifatnya bukan hibah secara cuma-cuma. Karena kita juga akan menjaga kendali mutunya. Dijadikan laboratorium yang juga dapat mendukung pengembangan fakultas pendidikan di Umsida,” tandas Hidayatullah.
Kendali mutu tersebut, dijelaskan Hidayatullah seperti visi misi sekolah, desain kurikulum, metode pembelajaran, tenaga pendidik dan kependidikan. “Jadi tetap ada kerjasama pengelolaan,” tandasnya.
Tidak cukup sampai di situ, di dalam kampus sendiri pihaknya juga mengajak para dosen untuk bersemangat memberikan manfaat setinggi-tingginya. Salah satunya dengan mendirikan lembaga zakat yang sumbernya dari para dosen dan keuangan kampus. Hasil dari zakat tersebut, paling besar dikeluarkan untuk memberi beasiswa kepada mahasiswa. “Setiap semester kita mengeluarkan sekitar Rp600 juta untuk beasiswa saja. Tapi di luar itu, lembaga zakat ini juga tetap berkontribusi jika terjadi bencana penanganan masalah sosial lain. Baik di Sidoarjo, Jawa Timur maupun di luar provinsi,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: