Seluruh Elemen Tolak Politik Uang-SARA di Pilwali Mojokerto

Kajari Mojokerto Kita Hallila Rama Purnama usai membubuhkan cap tangan dalam deklarasi yang dihelat Panwaslu Kota Mojokerto, Rabu (14/2). [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Seluruh elemen di Kota Mojokerto mendukung langkah yang diprakarsai Panwaslu Pilkada Mojokerto dalam bentuk deklarasi tolak politik uang dan politisasi SARA dalam Pilwali Mojokerto 2018. Dukungan itu secara simbolis tertuang dalam tanda tangan dan pembubuhan cap tangan dilembar kain putih yang dibentangkan Panwaslu dalam deklarasi, Rabu (14/2).
“Saya kira semua yang hadir ini mendukung. Sepakat menolak politik uang dan politisasi SARA. Mulai dari Firpimda, peiabat pemkot hingga lurah, paslon dan tim sukses hingga wakil pemilih, ” lontar Elsa Fifajanti ketua Panwaslu Kota Mojokerto ditemui usai deklarasi.
Elsa menambahkan, ada lima point penting yang disepakati dalam deklarasi itu. Diantaranya yakni;
1. Mengawal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota , dari praktik politik uang dan SARA karena merupakan ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat;
2. Tidak menggunakan politik uang dan SARA sebagai sarana meraih simpati pemilih karena mencederai integritas dan kedaulatan rakyat;
3. Tidak menggunakan politik uang dan SARA dalam mempengaruhi pilihan pemilih;
4. Mengajak pemilih menentukan pilihan yang cerdas berdasarkan visi, misi, dan program kerja bukan berdasarkan politik uang dan SARA;
5. Mendukung pengawasan dan penanganan terhadap politik uang dan politisasi SARA yang dilakukan pengawas pemilu. Tidak melakukan intimidasi, ujaran kebencian, kekerasan atau aktivitas dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu proses penanganan pelanggaran praktik politik uang dan SARA.
“”Meski ada paslon yang tidak hadir, tapi diwakili tim pemenangan, dan mereka juga berkomitmen menjaga point point yang diepakati, ” tambah Elsa.
Dalam deklaraai itu, terlihat Paslon yang hadir diantaranya Akmal Budianto dan Rambo Garudo, jago PDI Perjuangan dan Ika Puspitasari dan Achmad Rizal yang diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra. Sedang Warsito, calon walikota yang diusung Partai PAN dan PKS tidak tampak hadir. Hanya calon wakil walikota Moeljadi yang hadir. Sedangkan pasangan Andi Soebiyakto dan Ade Ria Suryadi yang diusung PKB, PPP dan Partai Demokrat keduanya tidak terlihat hadir.
“Semua paslon yang tidak hadir sudah memneri konfirmasi ke kita, termasuk Ade Ria Suryani yang saat ini menjalankan ibadah umroh,” imbuh Elsa.
Usai membaca ikrar, berikrar, dilanjutkan dengan menorehkan tanda tangan deklarasi masing-masing pihak di atas bentangan kain putih. Selain tanda tangan, mereka juga membubuhkan cap lima jari kanan dari cat akrilik aneka warna.
Kajari Kota Mojokerto Halila Rama Purnama yang juga ikut membubuhkan tanda tangan menyambut baik langkah panwaslu. Untuk mendukung upaya menolak politik uang, pihak kejaksaan terlibat langsung dengan menempatkan jaksanya di sentra Gakumdu bersama anggota kepolisian serta panwas.
“Bagus kegiatan ini, kita dukung penolakan politik uang dan politisasi SARA ini, langkah kongkrit kita ya kuta menerjunkan jaksa ada di Gakumdu, ” pungkas Kajari perempuan ini. [kar]

Tags: