Seluruh Pihak di Papua Harus Menahan Diri

Seluruh pihak di Papua, baik masyarakat maupun aparat TNI/Polri dan pemerintah daerah, untuk bisa menahan diri agar tidak terprovokasi melakukan hal-hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Dari sejak awal perjuangan kemerdekaan hingga kini, Papua adalah bagian dari NKRI. Masyarakat Papua adalah masyarakat Indonesia, tidak ada perbedaan, tidak ada perpecahan.
Pada tahun 1956 saat berpidato di Kongres Amerika Serikat, Bung Karno dengan tegas menyatakan Indonesia belum sempurna manakala Papua belum kembali ke pangkuan.
Kejadian pembakaran sejumlah fasilitas umum, seperti Gedung DPRD Papua Barat dan gedung ruang pamer mobil di Manokwari pada Senin (19/8) ataupun yang terbaru berupa pembakaran Pasar Tradisional Tambaruni di Kota Fak-Fak, Papua Barat dan perusakan fasilitas Kantor Bank Rakyat Indonesia pada Rabu (21/8), tidak boleh melebar lebih jauh.
Kita tentu menyayangkan berbagai tindakan rasis dan diskriminatif yang sebelumnya sempat terjadi terhadap saudara-saudara kita warga Papua. Saya yakin, kebesaran hati masyarakat Papua akan bisa memberikan maaf.
Saya berharap bangsa Indonesia bisa memetik pelajaran atas peristiwa tersebut agar tidak ada lagi yang merasa lebih unggul dari saudara sebangsa lainnya. Indonesia adalah rumah besar yang nyaman bagi semua suku, agama, ras, dan golongan, bukan milik salah satu kaum saja. Wali Kota Malang, Wali Kota Surabaya, Gubernur Jawa Timur, serta jajaran pemerintah pusat sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Papua dan Papua Barat. Insyaallah, berkat doa dan kerja sama semua pihak, tanah Papua bisa kembali damai.
Bambang Soesatyo
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI

Tags: