Semalam,Tanah ‘Ambles’ di Junrejo Kota Batu

Kondisi rumah milik Heru Purnomo yang hancur setelah tanah yang ada di bawahnya ambles dengan kedalaman mencapai 10 meter.

Kondisi rumah milik Heru Purnomo yang hancur setelah tanah yang ada di bawahnya ambles dengan kedalaman mencapai 10 meter.

Kota Batu, Bhirawa
Suara gemuruh mengagetkan warga RT:04 RW:08 Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu, Selasa (1/3) dinihari. Tanah yang berada di bawah rumah bernomor 375 milik Heru Purnomo ambless. Akibatnya, bagian belakang rumah tersebut ikut ambles
dan hancur. Meskipun tak ada korban jiwa, namun potensi terjadinya ambles susulan yang mengancam 7 rumah lain di sekitarnya.
Diketahui, saat terjadi tanah ambles di rumah tersebut ditempati 2 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 6 orang. Yaitu, keluarga Heru Purnomo dan keluarga Abdul Rochim Mustofa. Keduanya merupakan petani
yang juga beternak kambing dan ayam di belakang rumah tersebut.
“Dalam semalam, terjadi 3 kali tanah ambles di belakang rumah. Dan tanah ambles yang terakhir telah menghancurkan dapur dan kandang kambing dan kandang ayam,” ujar Mustofa saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (1/3) kemarin.
Ia mengisahkan, sebelum  rumahnya ambles pada Senin (29/2) terjadi hujan deras dan cukup panjang. Sekitar pukul 21.00 WIB, terjadi tanah ambles dalam skala kecil. Beberapa bagian tanah di belakang rumah
tersebut ambles ke bawah hingga menimbulkan lobang besar. Akibat kejadian itu, semua penghuni rumah langsung diminta keluar dan dievakuasi ke kios bakso yang ada di sebelah rumah.
“Kemudian ada dua kali lagi gerakan tanah ambles. Yang terakhir dan cukup besar terjadi pada pukul 03.30 Wib dinihari yang mengakibatkan bagian belakang rumah ini hancur ambles ke bawah hingga kedalaman
sekitar 10 meter,”jelas Mustofa.
Adanya kejadian ini, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bersama Polres Batu, Polsek Junrejo, Koramil Junrejo,
petugas Kecamatan Junrejo langsung mendatangi lokasi.
Mereka bersama warga membantu korban untuk menyelamatkan barang-barang dan ternak
milik korban. Selain rumah Heru, ada 7 rumah lain di sekitar TKP yang tanahnya ikut retak dan rawan ambles. Rumah tersebut adalah milik, Sutik, Mudassir,
Alkaf, Sawiaji, Bambang Suryono, Atim, dan Suedi.
“Karena itu kita meminta agar rumah milik bapak Heru dan 7 rumah yang lain sekarang dikosongkan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya tanah ambles susulan.
Karena tanah di bawah rumah-rumah tersebut saat ini sudah ada retakan-retakan,” ujar Camat Junrejo, Muhammad Adhim.
Ditambahkan Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal, sekitar 25 tahun lalu di kawasan tersebut merupakan tempat penambangan pasir trust. Banyak proyek pembangunan rumah maupun gedung perkantoran yang memesan pasir di kawasan Jeding ini.
“Karena memang saat itu pasir dari Dusun Jeding
ini sudah dikenal memiliki kualitas yang sangat baik,”ujar Andi Faisal.
Sementara, Kepala BPBD Sasmito mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan kerja sama dengan para ahli dari Universitas Brawijaya (UB) guna mendeteksi adanya titik-titik rawan di wilayah Junrejo ini.
“Ini kita lakukan sebagai upaya mitigasi dari BPBD untuk mengurangi adanya resiko terjadinya bencana,”ujar Sasmito. Dan atas kejadian ini, maka sejak kemarin para penghuni dari 8 rumah di sekitar TKP dievakuasi. Untuk sementara mereka diminta untuk tinggal di rumah saudara mereka yang kebetulan juga berada di Desa Junrejo. Dan Sasmito berjanji akan memberikan bantuan material untuk melakukan perbaikan terhadak kerusakan yang terjadi di rumah ambles tersebut.  [nas]

Tags: