Semarak HKB Diwarnai Penanaman Bibit Mangrove oleh BPBD dan FPRB

Kabid PK BPBD Jatim, Gatot Soebroto (tengah) bersama relawan FPRB menanam bibit mangrove di Pantai Pancer Wetan, Kabupaten Pacitan, Senin (29/3)

BPBD Jatim, Bhirawa
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2021 diperingati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim dengan cara unik. Menggandeng Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim, HKB yang diperingati setiap 26 April ini diwarnai dengan penanaman bibit mangrove.

Penanaman bibit mangrove di Pantai Pancer Wetan, Desa Kembang, Kabupaten Pacitan, Senin (29/3) ini diikuti sekitar 100 peserta. Terdiri diantaranya agen siaga bencana BPBD Pacitan, relawan FPRB Jatim, FPRB Pacitan, LPBI NU Ponorogo, LPBI NU Bangil, LPBI NU Probolinggo, Relawan Rumah Zakat Indonesia Pacitan, Komunitas Pelanggan Tokopedia dan komunitas nelayan Desa Kembang Kec Pacitan.

Hadir dalam kegiatan ini, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Gatot Soebroto. Seanjutnya Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pacitan, Didik Alih Wibowo; Kepaa Desa (Kades) Kembang, Sahudi dan Wadanramil 01/Pacitan, Pelda Sukardi.

“Seperti diketahui, saat terjadi tsunami sungai akan menjadi jalan tol bagi masuknya air ke daratan. Dengan kita menanam mangrove di sepanjang bibir sungai, maka ini akan menjadi penghambat bagi laju kecepatan tsunami,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto.

Gatot menjelaskan, kegiatan konservasi mangrove sebagai upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana, utamanya tsunami. Sehingga penanaman bibit mangrove di Pantai Pancer ini setidaknya dapat menangkis derasnya air laut yang dapat mengakibatkan tsunami.

“Sebanyak 1.600 bibit mangrove ini kami tanam bersama di sepanjang pesisir Pantai Pancer Wetan. Dengan harapan dapat mengurangi risiko bencana tsunami. Dan sekaligus sebagai upaya mitigasi bencana,” harapnya.

Sementara itu Kalaksa BPBD Kabupaten Pacitan, Didik Alih Wibowo mengapresiasi langkah yang dilakukan BPBD Jatim. Apresiasi juga diberikan kepada Kades Kembang, FPRB dan para relawan yang turut dalam kegiatan penanaman bibit mangrove.

“Langkah ini sudah selaras dengan upaya BPBD Pacitan. Harus diakui, Pacitan ini kaya akan potensi bencana. Kita tidak mgkin menghindari potensi itu, tapi kita harus melakukan upaya pengurangan risiko bencana,” pungksnya.

Usai penanaman bibit pohon Mangrove, acara lalu dilanjut dengan diskusi konservasi dengan sejumlah relawan dan nelayan Desa Kembang di Balai Desa Kembang. [bed]

Tags: