Sembilan Anak SD Keluarga Duafa, Dibantu HP untuk Belajar Secara Daring

Anak didik penerima bantuan sarana HP bersama guru dan pengurus Lazismu Sidoarjo. [alikus]

Sidoarjo, Bhirawa
Tidak semua siswa sekolah mempunyai sarana HP (smartphone) untuk dipakai kegiatan pembelajaran secara Daring dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Dikarenakan mereka berasal dari keluarga duafa.
Atas usulan dari pihak sekolah masing-masing, Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodakoh Muhamadiyah (Lazismu ) Sidoarjo, belum lama ini, segera membantu sarana HP sebanyak 9 buah kepada siswa di 5 sekolahan di Kab Sidoarjo itu.
Diantaranya 2 HP untuk siswa di SD Muhamadiyah5 Porong, 1 HP untuk siswa di SD Muhamdiyah 1 Krembung, 2 HP untuk siswa di SD Muhamadiyah 8 Tanggulangin, 1 HP untuk siswa di SD Muhamadiyah 11 Randegan Tanggulangin, 2 HP untuk siswa di MI Muhamadiyah Kedungbanteng Tanggulangin dan 1 HP untuk siswa di SD Muhamadiyah 2 Waru.
“Semoga bermanfaat bagi anak-anak kita untuk memperlancar pendidikannya, selama pandemi Covid-19 dan untuk keperluan lainnya,” komentar Ketua Lazismu Sidoarjo, Drs Anang Muntholib, belum lama ini.
Agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran, maka data yang diusulkan pihak sekolah itu, kata Anang, tentu saja diminta agar berasal dari anak-anak dari kaum Dhuafa yang benar-benar sangat membutuhkan.
Apabila masih ada anak-anak didik dari kaum dhuafa yang masih membutuhkan bantuan sarana HP untuk proses belajar secara Daring di masa pandemi Covid-19 ini , menurut Anang, Insya Allah pihak Lazismu Sidoarjo akan siap membantu.
Menurut Anang, karena tidak mempunyai sarana HP, anak-anak didik dari keluarga dhuafa ini mengakui sempat kesulitan untuk mengikuti proses belajar secara Daring di masa Pandemi Covid-19 saat ini. Sembilan anak-anak didik ini, ada yang duduk dibangku kelas 2, 4, 5 dan 6.
“Kami merasa terharu sekali, sebab untuk belajar secara Daring ini tidak semua anak didik mempunyai HP. Semoga pihak-pihak lain di Kab Sidoarjo juga tergerak hatinya membantu kesusahan anak sekolah yang tidak belajar secara Daring karena tidak mempunyai HP,” ujar Anang.
Tentu saja, dirinya berharap penyebab ini semua yakni pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Sehingga semua aktivitas masyarakat, termasuk proses belajar anak didik bisa kembali normal kembali.
Salah satu anak didik yang menerima bantuan sarana HP, ada yang menceritakan karena dirinya tidak mempunyai HP, dirinya terpaksa harus datang dan nebeng ke rumah teman yang punya HP yang ada WA-nya. Karena tugas dari guru dikirim lewat WA. [kus]

Tags: