Sembilan OPD Situbondo Lolos Presentasi Inovasi Pelayanan Publik

Kabag Organisasi Pemkab Situbondo Drs Prio Andoko Msi didampingi Kasubag Tata Laksana dan Pelayanan Publik, Imas Susilo Wicaksono S.AP MM saat pembukaan presentasi penilaian kompetisi inovasi pelayanan publik. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Dalam rangka untuk mewujudkan gerakan satu instansi satu inovasi (one agency one innovation) Pemkab Situbondo melalui Bagian Organisasi mengadakan tahapan presensi penilaian kompetensi inovasi pelayanan publik Kabupaten Situbondo. Kegiatan yang digelar di ruang rapat Bagian Organisasi itu dilaksanakan setelah sebelumnya menyeleksi 47 pengusul hingga terpilih menjadi 9 unit inovasi pelayanan. Dari 9 unit ini, terakhir akan diambil 6 unit untuk menjadi peserta terbaik.
Menurut Kabag Organisasi Pemkab Situbondo Prio Andoko, ada dua tahapan untuk mencapai babak seleksi terakhir penilaian kompetensi inovasi pelayanan publik yakni presentasi dan penilaian lapangan. Dalam penyampaian presentasi kemarin, tiap unit maksimal bisa didampingi tiga orang tim tehnis yang membidangi inovasi unit. “Pelaksanaan penilaian inovasi pelayanan publik ini mengacu kepada hasil penilaian proposal. Nah dari seleksi itu ada 9 inovasi yang memenuhi syarat,” ujar Prio Andoko di hadapan peserta kemarin.
Masih kata Prio, kegiatan ini diadakan dalam rangka untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik secara kompetitif di lingkungan OPD Sekretariat Daerah Kabupaten Situbondo. Adapun tujuan dari program ini, sebut mantan Sekretaris DPPKAD Kabupaten Situbondo itu, untuk menjaring inovasi pelayanan publik dan organisasi perangkat daerah di Pemkab Situbondo. “Terakhir untuk mengikutsertakan inovasi pelayanan publik OPD di lingkungan Pemkab Situbondo dalam kompetisi inovasi pelayanan publik tingkat nasional pada tahun 2020 mendatang,” urai Prio.
Di sisi lain, Kasubag Tata Laksana dan Pelayanan Publik Bagian Organisasi Pemkab Situbondo, Imas Susilo Wicaksono, S.AP MM, menuturkan, kesembilan peserta yang dinyatakan lolos untuk mengikuti kompetisi diantaranya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan judul smart school; Dinas Pariwisata dengan judul panggung seni terbuka (PST); Kecamatan Mangaran dengan judul Cium Mesrah (cinta usaha mandiri masyarakat sejahterah); UPT Puskesmas Arjasa dengan judul Sakera Peduli. “Artinya Sakera Peduli ini adalah safari kesehatan rakyat peningkatan dedikasi dalam upaya pengendalian ibu hamil Risti,” ungkap Imas.
Selain itu, lanjut Imas, ada UPT Puskesmas Klampokan dengan judul Mari sehat bersama ibu hamil (Maserbil); UPT Puskesmas Sumbermalang dengan judul Bermalam Bersama Masyarakat (BBM) di wilayah terpencil; UPT Puskesmas Wonorejo dengan judul (Kita Perangi Penyakit Paru (Krepek Paru); UPT Puskesmas Asembagus dengan judul Sedekah Jamban. “Terakhir ada RSUD Abdoer Rahem Situbondo dengan judul inovasi RSAR Memikat,” beber Imas.
Imas kembali menambahkan, ada berbagai poin penting yang menjadi penilaian dalam presentasi inovasi pelayanan publik tahun 2019 ini. Diantaranya, sebut Imas, tampilan presentasi 7,5 persen; penguasaan materi sebesar 12,5 persen; kejelasan jawaban sebanyak 20 persen; unsur inovasi sebanyak 10 persen; kemanfaatan sebesar 30 persen dan replikasi dan keberlanjutan sebesar 20 persen.
Adapun kualifikasi peserta, sambung Imas, tiap peserta adalah OPD di Pemkab Situbondo; kompetisi bisa diikuti BUMN dan BUMD yang menyelenggarakan publik service obligation; setiap OPD boleh mengajukan satu inovasi. “Terakhir inovasi yang pernah diajukan sebelumnya bisa diajukan untuk kompetisi selanjutnya,” pungkas Imas.[awi]

Tags: