Sembilan PAC Tolak Raker Gerindra Surabaya

GerindraSurabaya,Bhirawa
Kegiatan resmi partai Gerindra Surabaya dengan tajuk “Sarasehan/Raker Gerindra Surabaya” dengan tujuan konsolidasi kader ternyata tidak dihadiri oleh Aden Dharmawan Bendahara DPC Gerindra Surabaya yang di ikuti oleh 9 PAC, padahal acara yang digelar tergolong penting karena merupakan agenda kepartaian.
Dihadiri Soemarno Kepala Bakesbanglinmaspol Kota Surabaya, acara “Sarasehan/Raker Gerindra Surabaya” melibatkan 22 PAC, sementara sisanya dikabarkan mengikuti langkah Aden Dharmawan bendahara DPC Gerindra Surabaya yang mengambil langkah boikot.
Entah apa yang menjadi alasan 9 PAC dan Aden Dharmawan yang tidak menghadiri acara resmi partai Gerindra Surabaya, namun upaya boikot dilakukan oleh Aden Dharmawan dengan menyebar pesan pendek (SMS) kepada seluruh ketua PAC yang meminta agar tidak menghadiri acara.
Padahal acara sarasehan kemarin itu juga dihadiri oleh Wakil ketua DPD Gerindra Jatim, M.Basuki dan legislator DPRD Jatim, Benyamin.
Tentu saja langkah Aden ini sangat disayangkan oleh sejumlah pengurus DPC Gerindra Surabaya karena acara yang digelar merupakan hajat resmi kepartaian dengan tujuan konsolidasi kader. Seperti yang diungkapkan AH Toni wakil ketua DPC Gerindra Surabaya selaku ketua panitia acara.
“Terus terang kami semua kecewa dengan sikap pak Aden, apalagi ternyata juga berusaha melakukan boikot acara ini dengan cara menyebar sms, padahal sebelumnya dia (Aden-red) lah yang mengusulkan saya sebagai ketua panitia,” jelas Tony.
Masih AH Tony, kami berharap pak Aden menyadari posisinya sebagai bendahara, karena acara ini sudah digelar dan harus menyelesaikan pembayaran berbagau hal, jangan seperti ini, mana tanggung jawabnya.
Ditanya soal tanggapannya, BF Sutadi ketua DPC Gerindra Surabaya yang akan mempersoalkan ketidakhadirannya di acara resmi partai sekaligus memprosesnya dalam rapat intern.
“Dia itu pantia di acara ini, dan sebagai bendahara partai tentu kehadirannya sangat dibutuhkan, kalau sudah seperti ini, mana tanggung jawabnya, saya pasti akan mempersoalkan ini dan memprosesnya di rapat intern partai,” jawab Sutadi.
Menurut kabar di lingkungan DPC Gerindra Surabaya, hampir saja partai ini tidak bisa mengambil dana Banpol ke Bakesbanglinmaspol Kota Surabaya karena kekisruhan kepengurusan di DPC yang bermula dari pengunduran diri Eddi Rusianto. Bahkan sampai muncul kepengurusan ganda, namun akhirnya terselamatkan dan kembali kepengurusan sebelumnya, hanya saja ada tambal sulam.  [gat]

Tags: