Sembilan Pelajar Tak Bisa Mengikuti Unas, Dua Diantaranya Meninggal

Wali Kota Mojokerto H Ms'ud Yunus (kanan) didampingi Kadis P dan K dan pengawas SMP ketika Sidak, Senin (5/5) kemarin.n kariyadi/bhirawa

Wali Kota Mojokerto H Ms’ud Yunus (kanan) didampingi Kadis P dan K dan pengawas SMP ketika Sidak, Senin (5/5) kemarin.n kariyadi/bhirawa

Gresik, Bhirawa
Sebanyak sembilan pelajar di Gresik tak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dari 17.667 yang terdaftar mengilkuti UN. Alasannya, tujuh siswa tengah mengikut Festival Marching Band ke Thailand dan dua meninggal dunia.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Gresik, M Nadhlif  saat Sidak UN bersama Wakil Bupati Gresik, Drs. Mohammad Qosim MSi Senin (5/5). Menurut Nadhlif, dua siswa yang meninggal dunia itu masing-masing dari SMP Negeri I dan SMP Negeri I Kedamean. Sedangkan tujuh siswa yang lain mengikuti Festival Marching Band di Thailand. Para siswa yang tergabung dalam kelompok Marching Band Semen Indonesia itu masing-masing dua siswa dari SMP Negeri II Kebomas, dua siswa dari SMP Negeri I Kebomas, dan masing-masing satu siswa dari SMP Negeri II Gresik, SMP Negeri IV Gresik dan SMP NU Gresik.
Tentang absennya tujuh orang siswa pada UN SMP 2014, Nadhlif mengatakan tujuh siswa  itu  berangkat atas seizin pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Gresik. Sesuai izin dan agenda festival,  para siswa  ini akan mengikuti UN susulan yang sudah dijadwalkan secara nasional.
Sidak yang dilakukan Wabup Gresik pada dua sekolah masing-masing di MTs Negeri Metatu, Cerme dan SMP Negeri I Cerme diikuti Kepala Kemenag Gresik, Dr Haris Hasanudin, Wakapolres Gresik Kompol Dolly AP. ”Sidak ini untuk memastikan pelaksanaan UN SMP tak mengalami kendala. Saya melihat UN kali ini lancar, pengawas silang penuh dan hadir lengkap. Sedangkan pada dua sekolah yang kami kunjungi, lembaran soal juga sudah sesuai yang dibutuhkan,” kata Wabup.
Saat di SMP Negeri I Cerme, Wabup  sempat memberikan saran kepada Kepala SMPN I Cerme, M Natsir, agar menambah tabir pada ruang kelas. Karena letak jendelanya terlalu rendah. ”Saya merasakan hal ini sedikit mengurangi konsentrasi belajar siswa,” kata Wabup.
Wali Kota Sidak Lima Sekolah Lokasi UN SMP
Kota Mojokerto, Bhirawa
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat SMP, MTs, dan SMPLB, Senin (5/5) kemarin. Dalam Sidak dengan rombongan terbatas itu, orang nomer satu di jajaran Pemkot Mojokerto itu mengunjungi  lima sekolah penyelenggra UN di Kota Mojokerto.
Sasaran pertama Sidak SMPN 6 di Pulorejo, kemudian SMPN 9 di Jl Semeru, SMPN 1 di Jl Gajah Mada, SMPN 4 di Jl Lombok, dan terakhir di SMP Islam Brawijaya Kota Mojokerto. Selama Sidak, wali kota didampingi Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Haryanto.
Di masing-masing sekolah itu, wali kota tak memasuki ruang ujian dan berdialog dengan para murid, melainkan meninjau pelaksanaan UN dengan berdialog dengan kepala sekolah yang bersangkutan, para guru dan pengawas ujian di kantornya. ”Sidak ini bertujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan UN tahun ini benar-benar berjalan lancar atau tidak,” ujar Mas’ud Yunus.
Unas untuk SMP, MTs, dan SMPLB akan berlangsung mulai 5 sampai dengan 8 Mei 2014, sedangkan ujian susulan tanggal 12 hingga 16 Mei 2014. Sementara itu, saat sore hari, Hariyanto Kepala Dinas P dan K juga Sidak UN kejar Paket B di sekolah belajar kelompok kejar paket B PB Sudirman Jl Karyawan Kota Mojokerto. Ujian paket B itu diikuti 22 orang yang rata-rata berusia diatas 20 tahun. ”Kita ingin memberikan motifasi kepada para peserta UN kejar paket B ini,” ujar Harianto diampingi Sunardi Sekretaris Dinas P dan K. UN SMP di Kota Mojokerto kemarin diikuti 2.720 peserta. Mereka berasal dari SMP Negeri dan Swasta serta MTs Negeri dan Swasta. Total SMP Negeri di Kota Mojokerto sebanyak Sembilan lembaga dan ditambah SMP terbuka yang menggunakan fasilitas pembelajaran di SMPN 3. Jumlah peserta dari SMP Terbuka ini ada 16 siswa. Mereka ikut UN bersama siswa reguler. [eri. kar]

Tags: