Sembilan SLB Negeri di Jawa Timur Dijadikan Pilot Project Vokasi Bersertifikasi

Kabid PKLK Dinas Pendidikan Jawa Timur, Suhartono, didampingi Kepala SLB Negeri Branjangan Jember saat melihat keterampilan SLB Negeri Branjangan, Rabu (27/10).

SLB Negeri Patrang dan SLB Negeri Branjangan Jember Diantaranya
Jember, Bhirawa
Sembilan SLB Negeri di Jawa Timur mendapat kucuran anggaran stimulan untuk peningkatan keterampilan (vokasi) bagi peserta didik maupun tenaga pendidik, diantara dua SLB Negeri di Kabupaten Jember. Yakni SLB Negeri Jember dengan SLB Negeri Branjangan Kab Jember. Dana stimulan ini dari Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur melalui Kabid PKLK, Suhartono, ada sembilan SLB di Jawa Timur yang diberikan bantuan penganggaran untuk peningkatan keterampilan bagi anak SLB. Pelatihan vokasi di Jember kerja sama dengan SMKN 1, SMKN 3 dan SMKN 5, dilaksanakan di SLB Negeri Branjangan,” ujar Suhartono usai membuka Diklat Vokasi untuk pendidik dan peserta didik di SLB Negeri Branjangan, Rabu (27/10).
Suhartono menjelaskan, materi yang akan diberikan dalam diklat vokasi kali ini berupa tata boga, tata busana, tata kecantikan, sovenir, sablon, TIK , pertanian, membatik yang semuanya berbasis kearifan lokal (local wisdom).
“Dengan adanya Diklat ini diharapkan mereka mempunyai keterampilan yang dapat dikembangkan pada saat lulus sekolah. Bagi yang bisa memproduksi sendiri bisa berwira usaha sendiri. Sehingga mereka setelah berumah tangga bisa mandiri,” ungkapnya.
Suhartono juga mengaku sembilan lembaga SLB yang mendapat dana stimulan akan dijadikan pilot project menjadi lembaga uji sertifikasi bagi anak berkebutuhan khusus. ”Di Jember ada dua lembaga, dan ini sangat luar biasa, karena lembaga ini dijadikan tempat uji kompetensi bagi guru dan siswa. Nanti ada assesor yang akan menguji kepada peserta didik untuk mendapatkan sertifikasi P1,” tandasnya.
Ke depan, kata Suhartono, Dinas Pendidikan Jawa Timur akan mengembangkan vokasi ke banyak lembaga di Jawa Timur. ”Nanti setiap lembaga akan dianalisis vokasi apa yang bisa dikembangkan. Tugas kami (Dinas Provinsi Jawa Timur) akan memfasilitasi peralatan apa yang dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilannya di Jawa Timur,” tandasnya pula.
Sementara itu, Kepala SLB Negeri Branjangan, Khoirunnisa, mengaku bangga telah dipercaya oleh Kemendikbud Ristek melalui Direktorat PKLK sebagai salah satu lembaga sebagai Tempat Uji Kompetesi (TUK) di Jawa Timur. Karena pendidikan vokasi ini sudah lama dilakukan di lembaga SLB Negeri Branjangan untuk mensukseskan vokasi istimewa.
“Ini gayung bersambut dengan apa yang sudah dilakukan lembaganya selama ini.selama ini oleh lembaganya dengan program pemerintah. Ini Standar Kompetensi Kerja Khusus Penyandang Disabilitas (SK3PD), yang endingnya memberikan kemampuan kompetensi pada peserta didik yang didahului dengan pelatihan guru vokasi,” ujar Khoirunnisa kemarin.
Dengan pelatihan ini, pendidikan dan peserta didik nantinya akan memperoleh sertifikasi kompetensi, yang bisa di implemantasikan kepada anak didik sesuai dengan kemampuan. Tujuannya agar mereka mandiri. Mentornya dari SMKN 1 khusus membatik, SMKN 3 untuk tata boga, tata busana, kecantikan dan sovenir yang telah direkomendasi oleh PKLK, dan SMKN 5 vokasi pertanian, TIK dan Sablon.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Jember dan Lumajang, Mahrus Syamsul berharap, agar kegiatan ini dimanfaatkan sebaik – baiknya oleh pendidik dan peserta didik.Karena dengan Diklat vokasi ini, diharapkan dapat membekali diri dengan keterampilan yang dimiliki. ”Mereka diharapkan bisa mandiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan bekerja melalui keterampilan yang dimiliki,” tandas Mahrus singkat. [efi]

Tags: